Diberondong berita negatif, IHSG berpotensi melemah
A
A
A
Sindonews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan ini diberondong berita negatif dari dalam dan luar negeri, sehingga membuatnya berpotensi kembali terperosok lebih dalam ke jurang pelemahan.
Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang memprediksi sebenarnya secara teknikal IHSG punya kesempatan untuk menguat. Dengan pola piercing terbentuk atas IHSG mengindikasikan bullish reversal, sehingga IHSG akan bergerak pada rentang 4.294-4.403.
"Bursa Indonesia, saya perkirakan akan bergerak melemah seiring turunnya Dow Jones sebesar 0,17 persen dan EIDO:US 1,66 persen di tengah kembali melemahnya rupiah atas USD setelah BI rate kembali naik 25 basis poin menjadi 7,25 persen," kata dia, Jumat (13/9/2013).
Selain itu, juga didorong aksi menunggu apa hasil FOMC Meeting yang akan dilakukan Selasa dan Rabu pekan depan terutama berkaitan seberapa besar The Fed akan memotong paket stimulus tersebut.
Berita negatif datang dari Amerika setelah DJIA naik selama tiga hari berturut-turut sebesar 404,91 poin (2,68 persen) dan diiringi tipisnya perdagangan di NYSE yang berjumlah 4,8 miliar saham (jauh di bawah rata-rata perdagangan tahun 2013 berjumlah 6,25 miliar saham), DJIA terkena profit taking sebesar 25,96 poin (0,17 persen) ditutup di level 15.300,64 diiringi naiknya The Vix sebesar 3,4 persen ditutup di level 14,29.
Penurunan ini terjadi di tengah turunnya weekly jobless claims sebesar 31 ribu unit menjadi berjumlah 292 ribu (level terendah sejak tahun 2006) dan turunnya export prices bulan Agustus sebesar 0,5 persen (turun selama 6 bulan berturut-turut), lebih rendah ketimbang perkiraan ekonom yang memperkirakan terjadinya kenaikan sebesar 0,1 persen.
Selain itu, meredanya persoalan Suriah seiring pertemuan selama dua hari antara Menlu AS John Kerry dan Menlu Rusia Sergei Lavror membahas perluncutan senjata kimia Suriah juga mempengaruhi pergerakan bursa AS.
Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang memprediksi sebenarnya secara teknikal IHSG punya kesempatan untuk menguat. Dengan pola piercing terbentuk atas IHSG mengindikasikan bullish reversal, sehingga IHSG akan bergerak pada rentang 4.294-4.403.
"Bursa Indonesia, saya perkirakan akan bergerak melemah seiring turunnya Dow Jones sebesar 0,17 persen dan EIDO:US 1,66 persen di tengah kembali melemahnya rupiah atas USD setelah BI rate kembali naik 25 basis poin menjadi 7,25 persen," kata dia, Jumat (13/9/2013).
Selain itu, juga didorong aksi menunggu apa hasil FOMC Meeting yang akan dilakukan Selasa dan Rabu pekan depan terutama berkaitan seberapa besar The Fed akan memotong paket stimulus tersebut.
Berita negatif datang dari Amerika setelah DJIA naik selama tiga hari berturut-turut sebesar 404,91 poin (2,68 persen) dan diiringi tipisnya perdagangan di NYSE yang berjumlah 4,8 miliar saham (jauh di bawah rata-rata perdagangan tahun 2013 berjumlah 6,25 miliar saham), DJIA terkena profit taking sebesar 25,96 poin (0,17 persen) ditutup di level 15.300,64 diiringi naiknya The Vix sebesar 3,4 persen ditutup di level 14,29.
Penurunan ini terjadi di tengah turunnya weekly jobless claims sebesar 31 ribu unit menjadi berjumlah 292 ribu (level terendah sejak tahun 2006) dan turunnya export prices bulan Agustus sebesar 0,5 persen (turun selama 6 bulan berturut-turut), lebih rendah ketimbang perkiraan ekonom yang memperkirakan terjadinya kenaikan sebesar 0,1 persen.
Selain itu, meredanya persoalan Suriah seiring pertemuan selama dua hari antara Menlu AS John Kerry dan Menlu Rusia Sergei Lavror membahas perluncutan senjata kimia Suriah juga mempengaruhi pergerakan bursa AS.
(rna)