BI rate naik, BCA masih lihat situasi
A
A
A
Sindonews.com - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) belum berencana menaikkan suku bunga pinjaman maupun suku bunga depositonya pasca Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan BI (BI rate) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 7,25 persen.
"Belum naik (suku bunga pinjaman maupun deposito), lihat situasi dulu," ujar Direktur Utama BBCA Jahja Setiaatmadja dalam keterangannya kepada Sindonews, Jumat (13/9/2013).
Dirinya menerangkan, saat ini untuk suku bunga deposito berada pada level 6,25 persen dan 10-12 persen untuk suku bunga pinjaman. Angka itu sendiri suduah mengalami kenaikan secara bertahap sejak bulan Mei 2013.
"Kita sejak Mei sudah naik bertahap. Deposito dari 3,5 persen menjadi 6,25 persen. Sementara untuk pinjaman, rata-rata naik dari sekitar 1,5 persen menjadi sekitar 10-12 persen," pungkasnya.
Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang digelar kemarin memutuskan menaikkan BI rate sebesar 25 bps dari 7 persen menjadi 7,25 persen.
"Lending facility juga naik sebesar 25 basis poin, dan deposit facility sebesar 25 basis poin," terang Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Difi Ahmad Johansya di Gedung BI, Jakarta, Kamis (12/9/2013).
Dengan dinaikkannya BI rate tersebut, maka deposit facility atau fasilitas simpanan Bank Indonesia (Fasbi) menjadi 5,5 persen dan fasilitas pinjaman BI atau lending facility menjadi 7,25 basis poin.
Lebih lanjut Difi mengatkan, sejalan dengan kenaikan tersebut, Dewan Gubernur BI sendiri masih melakukan RDG membahas kebijakan-kebijakan teksnis sebagai langkah tindak lanjut dinaikkannya BI rate dan kondisi ekonomi terkini.
"Belum naik (suku bunga pinjaman maupun deposito), lihat situasi dulu," ujar Direktur Utama BBCA Jahja Setiaatmadja dalam keterangannya kepada Sindonews, Jumat (13/9/2013).
Dirinya menerangkan, saat ini untuk suku bunga deposito berada pada level 6,25 persen dan 10-12 persen untuk suku bunga pinjaman. Angka itu sendiri suduah mengalami kenaikan secara bertahap sejak bulan Mei 2013.
"Kita sejak Mei sudah naik bertahap. Deposito dari 3,5 persen menjadi 6,25 persen. Sementara untuk pinjaman, rata-rata naik dari sekitar 1,5 persen menjadi sekitar 10-12 persen," pungkasnya.
Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang digelar kemarin memutuskan menaikkan BI rate sebesar 25 bps dari 7 persen menjadi 7,25 persen.
"Lending facility juga naik sebesar 25 basis poin, dan deposit facility sebesar 25 basis poin," terang Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Difi Ahmad Johansya di Gedung BI, Jakarta, Kamis (12/9/2013).
Dengan dinaikkannya BI rate tersebut, maka deposit facility atau fasilitas simpanan Bank Indonesia (Fasbi) menjadi 5,5 persen dan fasilitas pinjaman BI atau lending facility menjadi 7,25 basis poin.
Lebih lanjut Difi mengatkan, sejalan dengan kenaikan tersebut, Dewan Gubernur BI sendiri masih melakukan RDG membahas kebijakan-kebijakan teksnis sebagai langkah tindak lanjut dinaikkannya BI rate dan kondisi ekonomi terkini.
(rna)