Utang publik Spanyol Q2 capai rekor tertinggi
A
A
A
Sindonews.com - Bank Sentral Spanyol (Bank of Spain/BoS) melaporkan akumulasi utang publik melonjak ke rekor tertinggi pada kuartal kedua (Q2) hingga Juni 2013. Hal ini menghancurkan target pemerintah yang sudah memeras penghematan tanpa henti.
Dilansir dari France 24, Jumat (13/9/2013), ekonomi terbesar keempat di Zona Euro itu, telah disiksa utang publik yang belum pernah terjadi sebelumnya sebesar 942,8 miliar euro (USD1,3 triliun) pada pertengahan tahun.
Angka itu setara dengan 92,2 persen dari total output ekonomi tahunan negara, naik 14,7 persentase poin dari periode yang sama tahun lalu.
Angka menunjukkan hanya setengah tahun berlalu, di mana Spanyol sudah kehilangan target membatasi utang publik menjadi 91,4 persen dari produk domestik bruto (PDB) pada 2013.
Pemerintahan konservatif Perdana Menteri Mariano Rajoy sedang berjuang mengendalikan utang publik yang melonjak dengan membatasi pengeluaran. Pemotongan anggaran berikutnya telah memicu protes, di tengah Spanyol mengalami resesi dua tahun yang mendorong tingkat pengangguran di angka 26,26 persen pada kuartal kedua 2013.
Pengangguran yang tinggi mengarah pada pendapatan pajak yang lebih rendah dan tagihan jaminan sosial yang lebih besar bagi negara, membuatnya semakin sulit untuk menutup lubang rekening publik.
Rajoy terus bertekad mengejar langkah-langkah penghematan untuk membantu negara mengirit 150 miliar euro (USD195 miliar) antara 2012-2014. Hal ini bertujuan untuk mengekang defisit publik tahunan 7,0 persen dari output ekonomi tahun lalu, menjadi 6,5 persen pada 2013. Di mana dalam perjalanan akhirnya membawa di bawah plafon yang disepakati Uni Eropa sebesar 3,0 persen pada 2016.
Bank sentral juga merevisi utang publik kuartal pertama ke angka 90,1 persen pada produk domestik bruto, dari sebelumnya 88,2 persen, sejalan dengan revisi ke bawah pertumbuhan ekonomi Spanyol.
Dilansir dari France 24, Jumat (13/9/2013), ekonomi terbesar keempat di Zona Euro itu, telah disiksa utang publik yang belum pernah terjadi sebelumnya sebesar 942,8 miliar euro (USD1,3 triliun) pada pertengahan tahun.
Angka itu setara dengan 92,2 persen dari total output ekonomi tahunan negara, naik 14,7 persentase poin dari periode yang sama tahun lalu.
Angka menunjukkan hanya setengah tahun berlalu, di mana Spanyol sudah kehilangan target membatasi utang publik menjadi 91,4 persen dari produk domestik bruto (PDB) pada 2013.
Pemerintahan konservatif Perdana Menteri Mariano Rajoy sedang berjuang mengendalikan utang publik yang melonjak dengan membatasi pengeluaran. Pemotongan anggaran berikutnya telah memicu protes, di tengah Spanyol mengalami resesi dua tahun yang mendorong tingkat pengangguran di angka 26,26 persen pada kuartal kedua 2013.
Pengangguran yang tinggi mengarah pada pendapatan pajak yang lebih rendah dan tagihan jaminan sosial yang lebih besar bagi negara, membuatnya semakin sulit untuk menutup lubang rekening publik.
Rajoy terus bertekad mengejar langkah-langkah penghematan untuk membantu negara mengirit 150 miliar euro (USD195 miliar) antara 2012-2014. Hal ini bertujuan untuk mengekang defisit publik tahunan 7,0 persen dari output ekonomi tahun lalu, menjadi 6,5 persen pada 2013. Di mana dalam perjalanan akhirnya membawa di bawah plafon yang disepakati Uni Eropa sebesar 3,0 persen pada 2016.
Bank sentral juga merevisi utang publik kuartal pertama ke angka 90,1 persen pada produk domestik bruto, dari sebelumnya 88,2 persen, sejalan dengan revisi ke bawah pertumbuhan ekonomi Spanyol.
(dmd)