TPIA akan bangun Naphtha Cracker senilai USD380 juta

Sabtu, 14 September 2013 - 17:14 WIB
TPIA akan bangun Naphtha Cracker senilai USD380 juta
TPIA akan bangun Naphtha Cracker senilai USD380 juta
A A A
Sindonews.com - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) akan segera membangun fasilitas produksi Naphtha Cracker senilai USD380 juta. Untuk menggarap proyek tersebut perusahaan menggandeng Toyo Engineering Corporation.

"Pada hari ini, perseroan telah menandatangani kontrak kerja sama rekayasa, pengadaan serta konstruksi (Engineering, Procurement, and Construction/EPC) pembangunan fasilitas produksi Naphtha Cracker Perseroan dengan Toyo Engineering Corporation," ujar Wakil Presiden Direktur TPIA, Paramate Nisagornsen dalam keterangan tertulis yang diterima Sindonews, Sabtu (14/9/2013).

Menurutnya, melalui pembangunan fasilitas produksi ini maka kapasitas produksi Naphtha Cracker perseroan akan meningkat hingga 43 persen.

"Rencana pembangunan fasilitas produksi Naphtha Cracker Perseroan ini akan meningkatkan produksi berbagai produk petrokimia CAP. Di antaranya, peningkatan kapasitas produksi Ethylene menjadi 860 ribu ton per tahun, dari kondisi saat ini sebesar 600 ribu ton per tahun," papar Paramate.

Dia menuturkan, selain Ethylene kapasitas produksi Propylene juga meningkat sebesar 150 ribu ton menjadi 470 ribu ton per tahun, produksi Py-Gas naik sebesar 120 ribu ton menjadi 400 ribu ton per tahun, dan Mixed C4 meningkat sebesar 95 ribu ton menjadi 315 ribu ton per tahun.

Paramate menerangkan, peningkatan kapasitas produksi tersebut dilakukan dengan menambah furnaces (tungku), serta mengubah dan memodifikasi peralatan utama pada pabrik yang berlokasi di Cilegon, Banten. Adapun proses pembangunan fasilitas produksi akan dimulai pada kuartal ketiga 2013 dan diperkirakan akan selesai serta mulai beroperasi pada kuartal keempat 2015.

Untuk pendanaan, perseroan akan memenuhi dari kas internal dan pinjaman dengan total nilai investasi mencapai USD380 juta. "Nilai investasi pembangunan fasilitas produksi diproyeksi mencapai USD380 juta, dengan sumber pendanaan berasal dari kombinasi pinjaman dan ekuitas. Untuk itu, perseroan saat ini sedang melakukan finalisasi sumber pendanaan yang cost effective dan efisien," tandasnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4527 seconds (0.1#10.140)