DBS Gelontorkan Pembiayaan Rp2,9 Triliun ke Chandra Asri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bank DBS memberikan dukungan penuh kepada PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri) berupa pinjaman pembiayaan dan memaksimalkan pemanfaatan teknologi melalui platform digital DBS IDEAL dan DBS RAPID untuk mengelola efektivitas dan efisiensi bisnis sehari-hari agar dapat tetap mengedepankan proses bisnis berkelanjutan (sustainability).
Bank DBS memberikan pinjaman pembiayaan senilai USD195 juta atau setara dengan Rp2,9 triliun kepada Chandra Asri untuk mendukung kebutuhan modal kerja perusahaan dalam bentuk Trade Financing dan Revolving Credit Facility (RCF).
Corporate Banking Director PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie mengatakan, meskipun di tengah pandemi saat ini, permintaan domestik untuk produk Chandra Asri tetap tinggi karena merupakan salah satu produsen bahan baku peralatan medis seperti masker dan Alat Pelindung Diri (APD).
"Untuk tetap dapat memenuhi permintaan domestik, Chandra Asri masih harus mengoperasikan pabrik secara normal dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, termasuk hanya mempekerjakan staf penting di lokasi pabrik, dan menerapkan split-team bagi staf pendukung, untuk dapat bekerja sebagian dari rumah dan kantor," kata Kunardy di Jakarta, Selasa (21/7/2020).
(Baca Juga: Hantaman Virus Corona ke Perbankan Bisa Bikin Rasio Pembiayaan Macet Tinggi)
Dia melanjutkan, selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), di mana penjualan produk dan proses penagihan berjalan seperti biasa, dan juga mereka harus menerapkan pengaturan kerja secara terpisah, Chandra Asri menggunakan layanan perbankan korporasi digital Bank DBS yakni DBS IDEAL untuk tetap dapat melanjutkan transaksi keuangan sehari-hari tanpa adanya hambatan.
“Kami ingin menunjukkan dukungan kepada Chandra Asri sebagai nasabah korporasi jangka panjang Bank DBS dalam menghadapi situasi saat ini. Salah satunya melalui bantuan pembiayaan yang kami berikan untuk dapat tetap mengembangkan bisnis mereka," ungkap dia.
Tidak hanya itu, sejak Mei lalu Chandra Asri telah menggunakan layanan perbankan korporasi digital perseroan yakni DBS RAPID (Real Time Application Programming Interface). Hal tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan keuangan nasabah khususnya di masa sulit seperti ini melalui digitalisasi proses transaksi perbankan agar dapat tetap mengedepankan aspek keberlanjutan (sustainability) dalam menjalankan operasional bisnis.
Dia memaparkan, DBS RAPID terdiri dari tiga pilar mendasar, yaitu Digitalisasi, Kecepatan, dan Inter-konektivitas. Ketiga pilar ini memberikan pengalaman integrasi tanpa hambatan antara bank dan sistem di dalam perusahaan nasabah yang memungkinkan pemrosesan pembayaran, piutang, pencarian informasi tentang alur kerja bisnis nasabah, dan memfasilitasi transaksi bisnis di jaringan (ekosistem) nasabah secara real time.
Bank DBS memberikan pinjaman pembiayaan senilai USD195 juta atau setara dengan Rp2,9 triliun kepada Chandra Asri untuk mendukung kebutuhan modal kerja perusahaan dalam bentuk Trade Financing dan Revolving Credit Facility (RCF).
Corporate Banking Director PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie mengatakan, meskipun di tengah pandemi saat ini, permintaan domestik untuk produk Chandra Asri tetap tinggi karena merupakan salah satu produsen bahan baku peralatan medis seperti masker dan Alat Pelindung Diri (APD).
"Untuk tetap dapat memenuhi permintaan domestik, Chandra Asri masih harus mengoperasikan pabrik secara normal dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, termasuk hanya mempekerjakan staf penting di lokasi pabrik, dan menerapkan split-team bagi staf pendukung, untuk dapat bekerja sebagian dari rumah dan kantor," kata Kunardy di Jakarta, Selasa (21/7/2020).
(Baca Juga: Hantaman Virus Corona ke Perbankan Bisa Bikin Rasio Pembiayaan Macet Tinggi)
Dia melanjutkan, selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), di mana penjualan produk dan proses penagihan berjalan seperti biasa, dan juga mereka harus menerapkan pengaturan kerja secara terpisah, Chandra Asri menggunakan layanan perbankan korporasi digital Bank DBS yakni DBS IDEAL untuk tetap dapat melanjutkan transaksi keuangan sehari-hari tanpa adanya hambatan.
“Kami ingin menunjukkan dukungan kepada Chandra Asri sebagai nasabah korporasi jangka panjang Bank DBS dalam menghadapi situasi saat ini. Salah satunya melalui bantuan pembiayaan yang kami berikan untuk dapat tetap mengembangkan bisnis mereka," ungkap dia.
Tidak hanya itu, sejak Mei lalu Chandra Asri telah menggunakan layanan perbankan korporasi digital perseroan yakni DBS RAPID (Real Time Application Programming Interface). Hal tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan keuangan nasabah khususnya di masa sulit seperti ini melalui digitalisasi proses transaksi perbankan agar dapat tetap mengedepankan aspek keberlanjutan (sustainability) dalam menjalankan operasional bisnis.
Dia memaparkan, DBS RAPID terdiri dari tiga pilar mendasar, yaitu Digitalisasi, Kecepatan, dan Inter-konektivitas. Ketiga pilar ini memberikan pengalaman integrasi tanpa hambatan antara bank dan sistem di dalam perusahaan nasabah yang memungkinkan pemrosesan pembayaran, piutang, pencarian informasi tentang alur kerja bisnis nasabah, dan memfasilitasi transaksi bisnis di jaringan (ekosistem) nasabah secara real time.
(fai)