Agenda KTT APEC diharapkan topang ekonomi nasional
A
A
A
Sindonews.com - Staf Khusus Presiden (SKP) Bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah mengatakan, dengan tiga agenda prioritas KTT APEC 2013 di Bali, Indonesia berharap ketahanan ekonomi dalam koridor kepentingan nasional dapat semakin ditingkatkan.
Agenda ini tentunya diharapkan dapat menopang arah pembangunan nasional yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014, juga mendorong percepatan pembangunan infrastruktur dalam skema MP3EI yang terus ditingkatkan.
“Bagi Indonesia, agenda KTT APEC 2013 ini merupakan manivestasi dari kepentingan besar Indonesia khususnya dalam mewujudkan visi misi Indonesia berdasarkan RPJPN dan RPJMN yang telah ditetapkan,” papar Firmanzah dikutitip dari laman Setkab, Senin (16/9/2013).
Besar harapan, lanjut Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu, dengan 3 agenda KTT APEC kali ini, rencana pembangunan nasional jangka menengah 2010-2014 dengan 11 prioritas nasional (reformasi birokrasi, pendidikan, ketahanan pangan, infrastruktur, iklim investasi dan usaha, energi, lingkungan hidup, kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi) dapat terus ditingkatkan.
“Keketuaan Indonesia dalam APEC 2013 merupakan kesempatan berharga untuk mengakselerasi sejumlah program pembangunan nasional mengingat nilai kestrategisan skema kerja sama kawasan ini,” ujar Firmanzah.
Ia memaparkan, di tengah dinamika ekonomi global dan volatilitas ketidakpastian global yang terus meningkat, Indonesia terus memastikan agenda-agenda pembangunan nasional berjalan dan terus ditingkatkan dalam rangka memperkuat resiliensi ekonomi nasional.
Tahun 2013, kawasan APEC diperkirakan tumbuh di sekitar 4,5 persen atau lebih tinggi dari proyeksi pertumbuhan global di 3,1 persen. Sementara pertumbuhan Indonesia diprediksi akan berada pada level 5,9-6,1 persen hingga akhir 2013.
Rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2009-semester 1-2013 berada pada level 5,9 persen atau lebih tinggi dari pertumbuhan dunia dalam lima tahun terakhir. Bahkan Indonesia mencatatkan diri sebagai negara G20 dengan pertumbuhan tertinggi kedua di bawah China pada periode Q1-2013.
“Integrasi kawasan Asia Pasifik dalam kerangka kerja sama APEC menjadi satu dari sekian upaya untuk terus mendorong penguatan ekonomi nasional serta memanfaatkan forum tersebut sebagai media dalam mengakeselrasi sejumlah kepentingan dagang dan target investasi di Indonesia,” jelas Firmanzah.
Selain itu, lanjut SKP Bidang Ekonomi dan Pembangunan itu, program industrialisasi dan hilirisasi yang sementara berjalan membutuhkan tidak hanya mitra strategis, dalam hal investasi, tetapi juga memastikan konfigurasi persaingan di tataran regional yang dapat mendukung daya saing produksi nasional.
Agenda ini tentunya diharapkan dapat menopang arah pembangunan nasional yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014, juga mendorong percepatan pembangunan infrastruktur dalam skema MP3EI yang terus ditingkatkan.
“Bagi Indonesia, agenda KTT APEC 2013 ini merupakan manivestasi dari kepentingan besar Indonesia khususnya dalam mewujudkan visi misi Indonesia berdasarkan RPJPN dan RPJMN yang telah ditetapkan,” papar Firmanzah dikutitip dari laman Setkab, Senin (16/9/2013).
Besar harapan, lanjut Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu, dengan 3 agenda KTT APEC kali ini, rencana pembangunan nasional jangka menengah 2010-2014 dengan 11 prioritas nasional (reformasi birokrasi, pendidikan, ketahanan pangan, infrastruktur, iklim investasi dan usaha, energi, lingkungan hidup, kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi) dapat terus ditingkatkan.
“Keketuaan Indonesia dalam APEC 2013 merupakan kesempatan berharga untuk mengakselerasi sejumlah program pembangunan nasional mengingat nilai kestrategisan skema kerja sama kawasan ini,” ujar Firmanzah.
Ia memaparkan, di tengah dinamika ekonomi global dan volatilitas ketidakpastian global yang terus meningkat, Indonesia terus memastikan agenda-agenda pembangunan nasional berjalan dan terus ditingkatkan dalam rangka memperkuat resiliensi ekonomi nasional.
Tahun 2013, kawasan APEC diperkirakan tumbuh di sekitar 4,5 persen atau lebih tinggi dari proyeksi pertumbuhan global di 3,1 persen. Sementara pertumbuhan Indonesia diprediksi akan berada pada level 5,9-6,1 persen hingga akhir 2013.
Rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2009-semester 1-2013 berada pada level 5,9 persen atau lebih tinggi dari pertumbuhan dunia dalam lima tahun terakhir. Bahkan Indonesia mencatatkan diri sebagai negara G20 dengan pertumbuhan tertinggi kedua di bawah China pada periode Q1-2013.
“Integrasi kawasan Asia Pasifik dalam kerangka kerja sama APEC menjadi satu dari sekian upaya untuk terus mendorong penguatan ekonomi nasional serta memanfaatkan forum tersebut sebagai media dalam mengakeselrasi sejumlah kepentingan dagang dan target investasi di Indonesia,” jelas Firmanzah.
Selain itu, lanjut SKP Bidang Ekonomi dan Pembangunan itu, program industrialisasi dan hilirisasi yang sementara berjalan membutuhkan tidak hanya mitra strategis, dalam hal investasi, tetapi juga memastikan konfigurasi persaingan di tataran regional yang dapat mendukung daya saing produksi nasional.
(gpr)