Dolar naik, pemerintah estimasikan subsidi energi
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Keuangan M Chatib Basri mengaku pemerintah mengusulkan estimasi baru terkait rencana subsidi energi dalam RAPBN 2014.
Hal tersebut seiring pembahasan terpisah antara pemerintah dan Bank Indonesia (BI) dengan komisi-komisi terkait (Komisi XI dan Komisi VII) DPR RI.
Chatib merinci belanja pemerintah diprediksi mengalami kenaikan dari Rp1.816,7 triliun pada RAPBN 2014 menjadi Rp1.849,8 triliun dalam estimasi baru tersebut.
Kenaikan belanja yang cukup signifikan ada pada belanja subsidi energi dari sebelumnya Rp284,7 riliun pada RAPBN 2014 menjadi Rp328,7 triliun (naik Rp44,1 triliun).
"Sedangkan estimasi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM), bahan bakar nabati (BBN) dan LPG menjadi Rp230,8 triliun dari sebelumnya Rp194,9 triliun di RAPBN 2014, naik Rp35,9 triliun," terang Chatib di Gedung DPR, Jakarta, Senin (16/9/2013).
Chatib mengaku kenaikan subsidi tersebut dipicu oleh depresiasi nilai tukar rupiah, dimana estimasi harga Indonesia Crude Price (ICP) pada tahun depan diestimasikan USD106 per barel dengan volume 50,5 juta kiloliter.
Sedangkan anggaran subsidi listrik diestimasikan naik Rp8,2 triliun dari Rp89,8 triliun dalam RAPBNP 2014 menjadi Rp98 triliun pada estimasi sementara," lanjut Chatib.
Hal tersebut seiring pembahasan terpisah antara pemerintah dan Bank Indonesia (BI) dengan komisi-komisi terkait (Komisi XI dan Komisi VII) DPR RI.
Chatib merinci belanja pemerintah diprediksi mengalami kenaikan dari Rp1.816,7 triliun pada RAPBN 2014 menjadi Rp1.849,8 triliun dalam estimasi baru tersebut.
Kenaikan belanja yang cukup signifikan ada pada belanja subsidi energi dari sebelumnya Rp284,7 riliun pada RAPBN 2014 menjadi Rp328,7 triliun (naik Rp44,1 triliun).
"Sedangkan estimasi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM), bahan bakar nabati (BBN) dan LPG menjadi Rp230,8 triliun dari sebelumnya Rp194,9 triliun di RAPBN 2014, naik Rp35,9 triliun," terang Chatib di Gedung DPR, Jakarta, Senin (16/9/2013).
Chatib mengaku kenaikan subsidi tersebut dipicu oleh depresiasi nilai tukar rupiah, dimana estimasi harga Indonesia Crude Price (ICP) pada tahun depan diestimasikan USD106 per barel dengan volume 50,5 juta kiloliter.
Sedangkan anggaran subsidi listrik diestimasikan naik Rp8,2 triliun dari Rp89,8 triliun dalam RAPBNP 2014 menjadi Rp98 triliun pada estimasi sementara," lanjut Chatib.
(gpr)