SIPD naikkan harga pakan ternak 15%
A
A
A
Sindonews.com - PT Sierad Produce Tbk (SIPD) mengambil langkah untuk menaikkan harga jual pakan ternak yang diproduksi perseroan sebesar 15 persen sebagai respon atas pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD).
Assistant Corporate Secretary and Investor Relation SIPD Hudaya Indah Panggita mengatakan, langkah tersebut harus dilakukan perseroan lantaran 70 persen bahan baku pakan harus diimpor, seperti dari Amerika, Brasil, Argentina dan India.
"Per 2 September 2013 kemarin, kita sudah naikkan harga pakan ternak kami. Untuk sekarang kami masih lihat kondisi pasar, tapi kalau rupiah masih melemah lagi, kemungkinan kita juga akan naikkan harga lagi secara bertahap," katanya di Sari Kuring Resto Jakarta, Selasa (17/9/2013).
Di sisi lain, lanjut dia, perseroan sempat mencatatkan margin yang cukup tinggi dari sektor pembibitan. Di pasaran, harga jual bibit ayam (Day Old Chicken/DOC) sudah merangkak hingga 160 persen.
"Memang permintaanan DOC masih tinggi. Harga DOC juga masih cukup tinggi, buat kita bagus karena kita dapat margin lebih kalau harga DOC tinggi," tandasnya.
Sementara sepanjang delapan bulan pertama tahun ini, perseroan telah menyerap dana belanja modal sebesar 70 hingga 80 persen dari total alokasi belanja modal (capital expenditure/capex) yang dialokasikan sepanjang tahun sebesar Rp350 miliar. Dengan kata lain, perseroan telah menyerap sekitar Rp245-280 milar.
Dari jumlah tersebut, sebagian besar terserap untuk pendanaan investasi pembangunan commercial farm atau peternakan komersial di sejumlah lokasi di Jawa Barat.
Assistant Corporate Secretary and Investor Relation SIPD Hudaya Indah Panggita mengatakan, langkah tersebut harus dilakukan perseroan lantaran 70 persen bahan baku pakan harus diimpor, seperti dari Amerika, Brasil, Argentina dan India.
"Per 2 September 2013 kemarin, kita sudah naikkan harga pakan ternak kami. Untuk sekarang kami masih lihat kondisi pasar, tapi kalau rupiah masih melemah lagi, kemungkinan kita juga akan naikkan harga lagi secara bertahap," katanya di Sari Kuring Resto Jakarta, Selasa (17/9/2013).
Di sisi lain, lanjut dia, perseroan sempat mencatatkan margin yang cukup tinggi dari sektor pembibitan. Di pasaran, harga jual bibit ayam (Day Old Chicken/DOC) sudah merangkak hingga 160 persen.
"Memang permintaanan DOC masih tinggi. Harga DOC juga masih cukup tinggi, buat kita bagus karena kita dapat margin lebih kalau harga DOC tinggi," tandasnya.
Sementara sepanjang delapan bulan pertama tahun ini, perseroan telah menyerap dana belanja modal sebesar 70 hingga 80 persen dari total alokasi belanja modal (capital expenditure/capex) yang dialokasikan sepanjang tahun sebesar Rp350 miliar. Dengan kata lain, perseroan telah menyerap sekitar Rp245-280 milar.
Dari jumlah tersebut, sebagian besar terserap untuk pendanaan investasi pembangunan commercial farm atau peternakan komersial di sejumlah lokasi di Jawa Barat.
(rna)