Ini alasan Renault kembali ke Indonesia
A
A
A
Sindonews.com - Setelah lama menghilang, Renault akhirnya kembali ke pasar otomotif Indonesia. Kehadirannya dipastikan akan menambah ketat persaingan bisnis otomotif di Tanah Air.
CEO Nissan-Renault, Carlos Ghosn mengungkapkan alasan pihaknya kembali ke Indonesia tahun ini.
Menurutnya, Indonesia memiliki karakteristik pasar yang berkembang. Populasi masyarakat menengahnya juga terus bertambah.
"Kami berencana untuk terus berekspansi di Indonesia karena menjanjikan. Indonesia mempunyai karakteristik pasar yang berkembang. Populasinya tinggi dan masyarakat kelas menengah yang tengah menanjak," terangnya.
Ghosn menyebutkan, perusahaan terlebih dulu telah mempelajari pasar Indonesia. Selain itu, Renault baru menemukan partner yang tepat, yakni Indomobil untuk memasarkan produk-produknya di Tanah Air.
Yusak Kertowidjojo, Presiden Direktur Indomobil mengatakan peluang mobil Renault di Indonesia cukup besar. Dia memahami stigma masyarakat yang cenderung negatif akan mobil-mobil Eropa, seperti mahal dan biaya perawatan yang tinggi.
"Secara lokal pasar mobil Eropa bagus cuma kurang terjangkau. Kini kami memilih Renault, mobil Eropa yang terjangkau. Kami yakin produk ini dapat diterima pasar di Indonesia," tegasnya.
CEO Nissan-Renault, Carlos Ghosn mengungkapkan alasan pihaknya kembali ke Indonesia tahun ini.
Menurutnya, Indonesia memiliki karakteristik pasar yang berkembang. Populasi masyarakat menengahnya juga terus bertambah.
"Kami berencana untuk terus berekspansi di Indonesia karena menjanjikan. Indonesia mempunyai karakteristik pasar yang berkembang. Populasinya tinggi dan masyarakat kelas menengah yang tengah menanjak," terangnya.
Ghosn menyebutkan, perusahaan terlebih dulu telah mempelajari pasar Indonesia. Selain itu, Renault baru menemukan partner yang tepat, yakni Indomobil untuk memasarkan produk-produknya di Tanah Air.
Yusak Kertowidjojo, Presiden Direktur Indomobil mengatakan peluang mobil Renault di Indonesia cukup besar. Dia memahami stigma masyarakat yang cenderung negatif akan mobil-mobil Eropa, seperti mahal dan biaya perawatan yang tinggi.
"Secara lokal pasar mobil Eropa bagus cuma kurang terjangkau. Kini kami memilih Renault, mobil Eropa yang terjangkau. Kami yakin produk ini dapat diterima pasar di Indonesia," tegasnya.
(dmd)