Industri kakao RI mampu tingkatkan devisa negara

Rabu, 18 September 2013 - 21:06 WIB
Industri kakao RI mampu tingkatkan devisa negara
Industri kakao RI mampu tingkatkan devisa negara
A A A
Sindonews.com - Kakao menjadi salah satu komoditas andalan Indonesia dan mempunyai peran strategis dalam perekonomian Indonesia. Salah satunya sebagai penyumbang devisa negara peringkat ketiga di sektor perkebunan.

Pada 2012, komoditas kakao telah menyumbang devisa sebesar USD1,05 miliar dari ekspor biji kakao dan produk kakao olahan. Saat ini, Indonesia memang berada diurutan ketiga sebegai produsen biji kakao dunia setelah Pantai Gading dan Ghana.

"Namun, kita masih memiliki tanah luas dan subur yang sangat cocok untuk ditanami kakao. Karena itu, bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun kedepan Indonesia bisa melewati posisi Pantai Gading untuk menjadi produsen biji kakao terbesar dunia," kata Direktur Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian, Faiz Achmad dalam rilisnya, Rabu (18/9/2013).

Menurutnya, beberapa kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dalam rangka hilirisasi industri guna meningkatkan nilai tambah di dalam negeri terbukti efektif dalam pengembangan industri kakao di Indonesia.

Dia menuturkan, sejak pemerintah mengeluarkan kebijakan Bea Keluar atas ekspor biji kakao melalui Permenkeu No 67/PMK.011/2010 pada 1 April 2010, industri kakao nasional menggeliat. Hal ini terbukti semakin menurunnya volume ekspor biji kakao, sementara ekspor kakao olahan meningkat.

Jumlah industri kakao yang pada 2010 hanya 7 perusahaan, saat ini bertambah menjadi 17 perusahaan. Setelah pemberlakuan Bea Keluar (pada 2010-2012), biji kakao yang diekspor menurun dalam kurun waktu tiga tahun sebesar 163.501 ton pada 2012, menurun dibandingkan 2011 sebesar 210.067 ton dan sebesar 432.437 ton tahun 2010.

"Sebaliknya, volume ekspor produk olahan kakao meningkat dari 2010 sebesar 119.214 ton, naik pada 2011 menjadi 195.471 ton dan pada 2012 mencapai 215.791 ton," ujarnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6543 seconds (0.1#10.140)