Hidayat yakin LCGC tak jadi biang kemacetan DKI
Kamis, 19 September 2013 - 14:20 WIB
Hidayat yakin LCGC tak jadi biang kemacetan DKI
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Perindustrian (Menperin), MS Hidayat masih yakin bahwa Daihatsu Ayla dan Toyota Agya yang merupakan produk Low Cost Green Car (LCGC) tidak akan menjadi biang kemacetan DKI Jakarta.
Dia mengatakan, hal tersebut berdasarkan data bahwa rasio produksi kedua mobil tersebut apabila dibandingkan dengan seluruh produksi mobil tahun ini hanya 3 persen.
Seperti diketahui pada 2011, jumlah produksi mobil di Indonesia mencapai 1,1 juta. Sedangkan pada tahun ini ditargetkan mengalami kenaikan hingga 1,2 juta mobil.
"LCGC yang jadi populer di kamu itu tahun ini cuma 3 persen dari produksi nasional, jadi kira-kira hanya 30 ribu. Tahun depan maksimal 10 persen jadi kira-kra 100 ribu. Jadi bukan faktor yang mengakibatkan kemacetan," ujar Hidayat di JIExpo, Jakarta, Kamis (19/9/2013).
Justru Hidayat menyambut baik ide pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menerapkan Electronic Road Pricing (ERP) dan kebijakan lainnya seperti pembangunan transportasi massal untuk menanggulangi kemacetan akibat volume kendaraan pribadi yang kian membludak.
"Wapres kan tadi menjanjikan untuk bekerja sama dengan warga DKI untuk menanggulangi kemacetan ini. Dengan cara ini mungkin di beberapa bagian kawasan (Jakarta) gunakan sistem regulated (ERP)," jelasnya.
Yang pasti, Hidayat mengaku tidak akan bisa menahan minat warga untuk membeli kedua mobil tersebut karena merupakan hak seluruh warga negara. "Tapi tetap saya tidak bisa melarang karena itu adalah hak setiap orang," pungkas Hidayat.
Dia mengatakan, hal tersebut berdasarkan data bahwa rasio produksi kedua mobil tersebut apabila dibandingkan dengan seluruh produksi mobil tahun ini hanya 3 persen.
Seperti diketahui pada 2011, jumlah produksi mobil di Indonesia mencapai 1,1 juta. Sedangkan pada tahun ini ditargetkan mengalami kenaikan hingga 1,2 juta mobil.
"LCGC yang jadi populer di kamu itu tahun ini cuma 3 persen dari produksi nasional, jadi kira-kira hanya 30 ribu. Tahun depan maksimal 10 persen jadi kira-kra 100 ribu. Jadi bukan faktor yang mengakibatkan kemacetan," ujar Hidayat di JIExpo, Jakarta, Kamis (19/9/2013).
Justru Hidayat menyambut baik ide pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menerapkan Electronic Road Pricing (ERP) dan kebijakan lainnya seperti pembangunan transportasi massal untuk menanggulangi kemacetan akibat volume kendaraan pribadi yang kian membludak.
"Wapres kan tadi menjanjikan untuk bekerja sama dengan warga DKI untuk menanggulangi kemacetan ini. Dengan cara ini mungkin di beberapa bagian kawasan (Jakarta) gunakan sistem regulated (ERP)," jelasnya.
Yang pasti, Hidayat mengaku tidak akan bisa menahan minat warga untuk membeli kedua mobil tersebut karena merupakan hak seluruh warga negara. "Tapi tetap saya tidak bisa melarang karena itu adalah hak setiap orang," pungkas Hidayat.
(izz)
