IHSG masih berpeluang menguat terbatas
A
A
A
Sindonews.com - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin yang melonjak di luar perkiraan melewati target resisten 4.512-4.523 secara teknikal dan volume masih mengindikasikan potensi kenaikan meski membentuk utang gap 4.505-4.576.
"Pada perdagangan hari ini diperkirakan IHSG akan berada pada support 4.570-4.612 dan resistance 4.690-4.733. Selama profit taking berlebihan tidak terjadi, maka minimal penguatan terbatas IHSG masih dimungkinkan terjadi," kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada, Jumat (20/9/2013).
Proyeksi penguatan ini sekaligus merespon hasil sidang FOMC The Fed yang di luar perkiraan, dimana memutuskan untuk melanjutkan bond buying program senilai USD85 miliar/bulan dan tetapnya suku bunga rendah AS di level 0,25 persen. Pelaku pasar antusias dan kembali masuk pasar.
IHSG yang sehari sebelumnya terselimuti awan negatif, kini kembali ceria. Bahkan euphoria yang berlebihan membuat IHSG kemarin melonjak signifikan dan seperti biasa kembali meninggalkan utang gap di level 4.505-4.576.
Hijaunya mayoritas bursa saham Asia, kembalinya asing masuk, penurunan signifikan USD terhadap rupiah dan positifnya pembukaan pasar saham Eropa mendorong IHSG masuk ke zona hijau.
"Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG menyentuh level 4.791,77 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4.576,57 (level terendahnya) juga di awal sesi 1 dan berakhir di level 4.670,73," ujarnya.
Volume perdagangan naik dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Laju bursa saham Asia juga ikut ceria dengan keputusan The Fed yang masih mempertahankan program stimulusnya. Pelaku pasar menilai dengan pengurangan tersebut maka tekanan USD terhadap mata uang Asia kian berkurang, sehingga dapat membuat ekonomi di Asia dapat bertumbuh dan mengurangi ekspektasi akan adanya pengetatan moneter.
Rilis kenaikan data-data pertumbuhan di Jepang antara lain Ex-Im, all industry activity index MoM, leading economic index dan lainnya serta kenaikan harga-harga komoditas turut memberikan sentimen positif.
Meski di luar perkiraan bahwa hasil pertemuan FOMC The Fed ternyata mempertahankan stimulusnya, sehingga membuat bursa saham Eropa mampu mempertahankan laju positifnya. Apalagi keputusan tersebut dilakukan setelah rilis data-data perumahan AS yang tumbuh di bawah estimasi, sehingga memberikan persepsi bahwa stimulus masih diperlukan.
"Pada perdagangan hari ini diperkirakan IHSG akan berada pada support 4.570-4.612 dan resistance 4.690-4.733. Selama profit taking berlebihan tidak terjadi, maka minimal penguatan terbatas IHSG masih dimungkinkan terjadi," kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada, Jumat (20/9/2013).
Proyeksi penguatan ini sekaligus merespon hasil sidang FOMC The Fed yang di luar perkiraan, dimana memutuskan untuk melanjutkan bond buying program senilai USD85 miliar/bulan dan tetapnya suku bunga rendah AS di level 0,25 persen. Pelaku pasar antusias dan kembali masuk pasar.
IHSG yang sehari sebelumnya terselimuti awan negatif, kini kembali ceria. Bahkan euphoria yang berlebihan membuat IHSG kemarin melonjak signifikan dan seperti biasa kembali meninggalkan utang gap di level 4.505-4.576.
Hijaunya mayoritas bursa saham Asia, kembalinya asing masuk, penurunan signifikan USD terhadap rupiah dan positifnya pembukaan pasar saham Eropa mendorong IHSG masuk ke zona hijau.
"Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG menyentuh level 4.791,77 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4.576,57 (level terendahnya) juga di awal sesi 1 dan berakhir di level 4.670,73," ujarnya.
Volume perdagangan naik dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Laju bursa saham Asia juga ikut ceria dengan keputusan The Fed yang masih mempertahankan program stimulusnya. Pelaku pasar menilai dengan pengurangan tersebut maka tekanan USD terhadap mata uang Asia kian berkurang, sehingga dapat membuat ekonomi di Asia dapat bertumbuh dan mengurangi ekspektasi akan adanya pengetatan moneter.
Rilis kenaikan data-data pertumbuhan di Jepang antara lain Ex-Im, all industry activity index MoM, leading economic index dan lainnya serta kenaikan harga-harga komoditas turut memberikan sentimen positif.
Meski di luar perkiraan bahwa hasil pertemuan FOMC The Fed ternyata mempertahankan stimulusnya, sehingga membuat bursa saham Eropa mampu mempertahankan laju positifnya. Apalagi keputusan tersebut dilakukan setelah rilis data-data perumahan AS yang tumbuh di bawah estimasi, sehingga memberikan persepsi bahwa stimulus masih diperlukan.
(rna)