Minum Pertamax, Agya dan Ayla bukan mobil ramah lingkungan
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Ketua Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aria Bima meragukan efisiensi bahan bakar mobil murah ramah lingkungan atau yang disebut low cost green car (LCGC).
Bahkan dia menyebut, LCGC tidak efisien apabila dibandingkan dengan mobil nasional (mobnas) yang sebelumnya digagas bersama-sama Kementerian Perindustrian dengan Komisi VI DPR.
Pasalnya, mobnas ditargetkan akan menggunakan listrik, sedangkan LCGC seperti Daihatsu Ayla dan Toyota Agya masih menggunakan bahan bakar fosil.
"(LCGC) ramah (lingkungan) nya nggak jelas. Menurut Konvensi Internasional, mobil ramah lingkungan bahan bakarnya nonfosil, seperti matahari, listrik, geothermal dan uap," paparnya kepada Sindonews, Sabtu (21/9/2013).
Menurut dia, selama Toyota Agya dan Daihatsu Ayla masih menggunakan bahan bakar fosil, maka kedua mobil itu tidak dapat digolongkan menjadi LCGC.
"Bahkan mau pakai Pertamax pun, mereka nggak akan bisa digolongkan menjadi ramah lingkungan," tegasnya.
Karena itu, Komisi VI akan memanggil menteri terkait, yakni Menteri Perindustrian MS Hidayat sebelum reses pada Oktober 2013 guna meminta penjelasan mengenai LCGC tersebut.
Bahkan dia menyebut, LCGC tidak efisien apabila dibandingkan dengan mobil nasional (mobnas) yang sebelumnya digagas bersama-sama Kementerian Perindustrian dengan Komisi VI DPR.
Pasalnya, mobnas ditargetkan akan menggunakan listrik, sedangkan LCGC seperti Daihatsu Ayla dan Toyota Agya masih menggunakan bahan bakar fosil.
"(LCGC) ramah (lingkungan) nya nggak jelas. Menurut Konvensi Internasional, mobil ramah lingkungan bahan bakarnya nonfosil, seperti matahari, listrik, geothermal dan uap," paparnya kepada Sindonews, Sabtu (21/9/2013).
Menurut dia, selama Toyota Agya dan Daihatsu Ayla masih menggunakan bahan bakar fosil, maka kedua mobil itu tidak dapat digolongkan menjadi LCGC.
"Bahkan mau pakai Pertamax pun, mereka nggak akan bisa digolongkan menjadi ramah lingkungan," tegasnya.
Karena itu, Komisi VI akan memanggil menteri terkait, yakni Menteri Perindustrian MS Hidayat sebelum reses pada Oktober 2013 guna meminta penjelasan mengenai LCGC tersebut.
(rna)