Pengelola jalan tol: LCGC bikin tol macet
Pengelola jalan tol: LCGC bikin tol macet
A
A
A
Sindonews.com - Pengelola jalan tol, PT Marga Mandala Sakti (MMS) mengaku adanya program mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) dapat memicu penurunan pelayanan terhadap penguna jalan tol lantaran ruas jalan tol yang tersedia menjadi terlalu penuh.
"Sebenernya kalau ditanya normalnya kita sebagai pengelola jalan tol seneng makin banyak mobil, makin banyak pemasukan. Tatapi kalau di jalan tol kapasitasnya sudah lebih dari 90 persen malah bisa jadi stagnan. Nantinya pelayanan kita pada pengguna jalan juga malah turun. Masa mereka (pengguna jalan) sudah bayar tapi kena macet juga," kata Presiden Direktur MMS Wiwiek D. Santoso di Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (24/9/2013).
Potensi penurunan pelayanan yang dimaksud, lanjut Wiwiek adalah akan adanya kemacetan di jalan bebas hambatan tersebut karena jumlah mobil yang masuk telah melebihi kapasitas ideal jalan tol.
Diakui Wiwiek, untuk menyiasati hal tersebut, pihaknya terus berupaya meningkatkan fungsi pengaturan dan kontrol jumlah kendaraan yang masuk ke jalan tol yang dikelolanya agar kenyaman pengguna jalan tetap terjaga.
"Menjaga keseimbangan antara kapasitas dan volume traffic. Mobilnya makin banyak normalnya, makin seneng. Masalahnya uber-uberan dengan bangun jalan tol," tutup dia.
MMS merupakan anak usaha PT Astratel Nusantara yang tergabung dalam grup konglongmerasi Astra International Tbk (ASII).
"Sebenernya kalau ditanya normalnya kita sebagai pengelola jalan tol seneng makin banyak mobil, makin banyak pemasukan. Tatapi kalau di jalan tol kapasitasnya sudah lebih dari 90 persen malah bisa jadi stagnan. Nantinya pelayanan kita pada pengguna jalan juga malah turun. Masa mereka (pengguna jalan) sudah bayar tapi kena macet juga," kata Presiden Direktur MMS Wiwiek D. Santoso di Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (24/9/2013).
Potensi penurunan pelayanan yang dimaksud, lanjut Wiwiek adalah akan adanya kemacetan di jalan bebas hambatan tersebut karena jumlah mobil yang masuk telah melebihi kapasitas ideal jalan tol.
Diakui Wiwiek, untuk menyiasati hal tersebut, pihaknya terus berupaya meningkatkan fungsi pengaturan dan kontrol jumlah kendaraan yang masuk ke jalan tol yang dikelolanya agar kenyaman pengguna jalan tetap terjaga.
"Menjaga keseimbangan antara kapasitas dan volume traffic. Mobilnya makin banyak normalnya, makin seneng. Masalahnya uber-uberan dengan bangun jalan tol," tutup dia.
MMS merupakan anak usaha PT Astratel Nusantara yang tergabung dalam grup konglongmerasi Astra International Tbk (ASII).
(rna)
Explore More