Harga minyak dunia semakin tergelincir

Selasa, 24 September 2013 - 19:01 WIB
Harga minyak dunia semakin...
Harga minyak dunia semakin tergelincir
A A A
Sindonews.com - Harga minyak global, Selasa (24/9/2013), jatuh karena berkurangnya kekhawatiran pasokan minyak mentah dari Timur Tengah, di tengah data positif ekonomi Eropa dan China.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November, turun 38 sen menjadi USD107,78 per barel. Sementara kontrak utama New York, minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk November merosot ke titik terendah USD103 sejak 8 Agustus lalu. Kemudian, berdiri di angka USD103,16 per barel, turun 43 sen dari tingkat penutupan kemarin.

Pedagang menyambut berita melemahnya ketegangan seputar Iran, yang merupakan produsen minyak utama di Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC).

Dalam sebuah terobosan diplomatik, menteri luar negeri Amerika Serikat dan Iran akan mengadakan pembicaraan pertama terkait nuklir Teheran dalam sebuah pertemuan penting, Kamis (26/9/2013) waktu setempat.

Menteri Luar Negeri John Kerry dan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif akan bergabung dengan Inggris, China, Perancis, Jerman dan Rusia dalam pertemuan di markas PBB.

"Harga minyak terus menurun ... karena ketegangan di Timur Tengah mereda kembali," kata analis konsultan energi, Inenco, Gary Hornby.

"Harga minyak mentah Brent berada di bawah USD108 per barel karena Iran dan AS menetapkan akan melakukan pembicaraan pada akhir pekan ini atas program nuklir Teheran, yang membuat Presiden Iran putus asa atas sanksi ekonomi terhadap negara tersebut," jelasnya.

Kontak tingkat tinggi antara Iran dan para pejabat AS terputus sejak Revolusi Islam pada 1979. Gedung Putih mengatakan akan tidak mengesampingkan pertemuan antara Presiden Barack Obama dan Presiden Iran baru Hassan Rowhani di sela-sela Majelis Umum PBB pekan ini.

Sanksi terhadap Iran oleh negara-negara Barat atas upaya dugaan membangun sebuah bom nuklir telah menyebabkan ekspor minyak turun lebih dari setengahnya, di bawah 1 juta barel per hari. Teheran menegaskan, program nuklirnya adalah untuk tujuan damai.

Di sisi lain, HSBC mencatat indeks manajer pembelian (PMI) awal perusahaan manufaktur China pada September mencapai angka tertinggi dalam enam bulan sebesar 51,2 poin. Sementara PMI aktivitas bisnis di 17 negara Zona Euro mencapai angka tertinggi dalam 27 bulan sebesar 52,1 poin.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1860 seconds (0.1#10.140)