HEXA pangkas target volume penjualan 4,9%
A
A
A
Sindonews.com - PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) menurunkan target volume penjualan sampai dengan akhir tahun fiskal 2013 sebesar 4,9 persen. Realisasi penjualan alat berat tahun lalu sebanyak 2.820 unit, sementara target tahun ini 2.680 unit.
Melemahnya nilai tukar rupiah dan anjloknya harga batu bara dipandang sebagai biang keladi perseroan terpaksa memangkas target capaian penjualan sepanjang 2013.
Turunnya target volume penjualan juga dibarengi dengan turunnya target penjualan. Di mana Hexindo hanya optimis meraih target penjualan sebesar USD561 juta, padahal pada proyeksi sebelumnya perseroan menargetkan dapat meraih angka penjualan sebanyak USD633 juta.
"Target penjualan tahun ini sebesar USD561 juta dengan volume penjualan sebanyak 2.680 unit," kata Direktur HEXA, Syamsu Anwar di Mandarin Hotel, Jakarta, Kamis (26/9/2013).
Seakan belum cukup terbebani dengan dampak langsung pelemahan rupiah, HEXA juga harus menerima efek samping pil pahit karena impact dari anjloknya harga jual batu bara. Bagaimana tidak, sektor mining industries yang seharusnya dapat menyumbang hampir 20 persen dari penjualan pada tahun ini malah melempem.
Pada periode April hingga Agustus 2013, Hexindo mencatatkan angka penjualan sebesar USD199 juta. Sedangkan laba bersih perseroan berada di posisi USD11 juta. Sementara, laba kotor perseroan juga tercatat sebesar USD34 juta dengan laba operasi sebesar USD15 juta.
Masih menyangkut dengan penjualan, sampai dengan Agustus perseroan meraih volume penjualan sebanyak 1.018 unit. Nilai ini turun dibandingkan raihan volume penjualan pada periode yang sama tahun lalu sebesar 1.024 unit.
"Untuk pangsa pasar Hexindo pada tahun fiskal 2013 adalah sebesar 26,6 persen," pungkas dia.
Melemahnya nilai tukar rupiah dan anjloknya harga batu bara dipandang sebagai biang keladi perseroan terpaksa memangkas target capaian penjualan sepanjang 2013.
Turunnya target volume penjualan juga dibarengi dengan turunnya target penjualan. Di mana Hexindo hanya optimis meraih target penjualan sebesar USD561 juta, padahal pada proyeksi sebelumnya perseroan menargetkan dapat meraih angka penjualan sebanyak USD633 juta.
"Target penjualan tahun ini sebesar USD561 juta dengan volume penjualan sebanyak 2.680 unit," kata Direktur HEXA, Syamsu Anwar di Mandarin Hotel, Jakarta, Kamis (26/9/2013).
Seakan belum cukup terbebani dengan dampak langsung pelemahan rupiah, HEXA juga harus menerima efek samping pil pahit karena impact dari anjloknya harga jual batu bara. Bagaimana tidak, sektor mining industries yang seharusnya dapat menyumbang hampir 20 persen dari penjualan pada tahun ini malah melempem.
Pada periode April hingga Agustus 2013, Hexindo mencatatkan angka penjualan sebesar USD199 juta. Sedangkan laba bersih perseroan berada di posisi USD11 juta. Sementara, laba kotor perseroan juga tercatat sebesar USD34 juta dengan laba operasi sebesar USD15 juta.
Masih menyangkut dengan penjualan, sampai dengan Agustus perseroan meraih volume penjualan sebanyak 1.018 unit. Nilai ini turun dibandingkan raihan volume penjualan pada periode yang sama tahun lalu sebesar 1.024 unit.
"Untuk pangsa pasar Hexindo pada tahun fiskal 2013 adalah sebesar 26,6 persen," pungkas dia.
(izz)