Produksi ikan di Tulungagung naik signifikan

Jum'at, 27 September 2013 - 18:53 WIB
Produksi ikan di Tulungagung naik signifikan
Produksi ikan di Tulungagung naik signifikan
A A A
Sindonews.com - Program Minapolitan yang digulirkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kini telah menuai hasil. Hal ini seperti yang dilakukan masyarakat Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur (Jatim).

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto mengatakan, produksi ikan di Tulungagung mengalami kenaikan sangat signifikan. Pada 2011 produksi ikan Patin baru mencapai 345 ton, pada 2012 menjadi 4.948,65 ton atau naik 1000 persen.

"Gurame pada 2011 menghasilkan 6.855 ton, sementara pada 2012 mencapai 13.571 ton," kata dia dalam rilisnya, Jumat (27/9/2013).

Menurutnya, Tulungagung merupakan kawasan minapolitan perikanan budidaya. Kabupaten ini memiliki empat komoditas utama, yaitu patin, lele, gurame, dan ikan hias. Hasil panen komoditas patin dan lele cukup besar. Bahkan lele dan patin Tulungagung dapat memenuhi kebutuhan ikan di berbagai daerah di Indonesia.

Dia menerangkan, panen patin dan lele mencapai 15 ton per hari. Sementara gurame mencapai 10 ton per hari. Total produksi ikan dari empat komoditas 21.090 ton pada 2011 dan naik menjadi 28.367 ton pada 2012.

Sementara, gurame menjadi kontributor terbanyak terhadap nilai produksi tertinggi pada 2011 mencapai Rp191,94 juta dan pada 2012 mencapai Rp416,92 juta. Total hasil panen mencapai Rp421,56 juta pada 2011 dan naik menjadi Rp591,25 juta pada 2012.

"Hasil panen dikirim ke berbagai wilayah seperti Jawa Barat, Sumatera, Bali serta beberapa wilayah lain," katanya.

Dia menjelaskan, kawasan minapolitan perikanan budidaya di Tulungagung menjadi kawasan industrialisasi. Sektor hulu telah terintegrasi dengan sektor hilir dan pertumbuhan ekonomi yang menggembirakan. Karena itu, KKP akan terus memperkuat infrastruktur pendukungnya, seperti jalan produksi, saluran air dan jaringan listrik.

"Perputaran uang dikawasan Minapolitan Tulungagung juga sudah cukup besar. Bahkan untuk transaksi pembudidaya gurame, patin dan lele di perbankan mencapai lebih dari Rp3 miliar," pungkas Slamet.

Ini membuktikan perikanan budidaya sudah bankable dan menjanjikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4552 seconds (0.1#10.140)