Kenyamanan bandara kunci pertumbuhan pariwisata

Selasa, 01 Oktober 2013 - 19:27 WIB
Kenyamanan bandara kunci...
Kenyamanan bandara kunci pertumbuhan pariwisata
A A A
Sindonews.com - Kenyamanan pelayanan penumpang di bandara menjadi mutlak untuk menjaring wisatawan sehingga negara-negara APEC menyepakati perlunya melakukan kerja sama dalam menciptakan "tourisms friendly airport".

Dalam pertemuan Forum Tingkat Tinggi APEC, High Level Policy Dialogue on Travel Facilitation (HLPD) masalah tersebut menjadi pembahasan bersama. Di mana salah satu tujuan dari pertemuan itu adalah membangun "Tourist friendly airport" di negara anggota APEC.

"Jadi bagaimana sebuah bandara, bisa nyaman untuk seorang turis," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Marie Elka Pangestu saat konferensi pers di Kuta, Senin (1/10/2013).

Kenyamanan di bandara itu dimulai ketika penumpang harus antre di konter imigrasi sampai dengan bagaimana ada informasi yang cukup di suatu airport mengenai tourism.

Selain itu, lanjut Marie bagaimana "clearance" untuk barang, bagasi, clearance yang berkaitan dengan Bea Cukai agar bisa secara cepat, mudah dan nyaman.

Dia menegaskan, untuk bisa mencapai tujuan "travel facilitation": membutuhkan kordinasi beberapa lembaga, umumnya imigrasi, keuangan, transportasi, perhubungan dan juga terkait dgn keamananan.

Adanya counter "terorism taskforce" yang ikut hadir tak lain untuk mengimbangi aspek kemudahan, kecepatan dan kennyamanan penumpang adalah aspek keamanan.

Yang tak kalang pentingnya dari aspek "trusted traveler program" di mana barang penumpang setiba di Bea Cukai diperiksa sesuai kategorinya.

Barang-barang dinilai dari importirnya, apakah termasuk risiko tinggi apa rendah. Jika risiko rendah, dia mudah dan cepat bisa masuk green line sehingga tingkat pemeriksaanya tidak ada atau sedikit.

"Jadi cepet jalannya. Untuk orang juga tiap orang dalam kategori yang sudah keperacayaan, perjalanan sering atau sudah ada sponsor, atau dokumen tertentu dia bisa dengan cepat dan mudah masuk dan keluar," tuturnya.

Sebagai contoh untuk Indonesia memiliki apa yang dinamakan kartu savire. Orang yang punya kartu itu bisa cepat masuk dan keluar. "Itu semua tujuan besar kita." tutupnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0621 seconds (0.1#10.140)