Ini 3 pilar kepentingan RI di APEC 2013
A
A
A
Sindonews.com - Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan bahwa pelaksanaan KTT APEC di Bali pada tanggal 7-8 Oktober mendatang, harus sukses dalam dua hal yaitu pelaksanaan dan substansi.
“Di dalam pelaksanaan semua sudah siap, baik tempat, peserta, dan semua,” kata Menko Perekonomian Hatta Rajasa dikutip dari situs Setkab, Rabu (2/10/2013).
Sesuai dengan tema KTT APEC 2013 kali ini, yaitu ‘Resilient Asia-Pasific, Engine of Global Growth’, diharapkan kawasan Asia Pasifik yang dihuni lebih dari 40 persen penduduk dunia dengan 44 persen volume perdagangan (17 triliun) dan 55 persen dari GDP dunia, diharapkan kawasan Asia Pasifik bisa menjadi motor pengerak perekonomian dunia.
“Kalau mesin pertumbuhan dunia sekarang di negara-negara maju mengalami perlambatan, maka kita harapkan kawasan Asia Pasifik merupakan motor atau engine of growth dan juga kita harapkan menjadi kawasan yang lebih resilient terhadap shock ataupun goncangan-goncangan global,” tutur Hatta.
Berdasarkan tema tersebut, Hatta menyampaikan ada tiga pilar yang dikembangkan sesuai dengan konteks kepentingan Indonesia.
Pilar yang pertama adalah, Capacity Building. Untuk mencapai Bogor Goals yang telah melahirkan suatu liberalisasi perdagangan maka diperlukan juga Capacity Building.
“Di dalam Bogor Goals terkait di dalamnya adalah capacity building, karena tidak mungkin kita melakukan upaya liberisasi perdagangan dengan menimbulkan gap (kesenjangan) antar negara, baik dalam perdagangan maupun investasi,” lanjut Hatta.
Pilar yang kedua dalam mencapai Bogor Goals adalah Sustainable Growth and Equitable (Pembangunan yang Berkelanjutan dengan Berkeadilan). “Pilar di dalam itu, kepentingan Indonesia adalah bagaimana Usaha Kecil Menengah (UKM) lebih terakses masuk ke dalam pasar di kawasan Asia Pasifik dengan memberikan kesempatan dan peluang,” ujar Hatta.
Pilar yang terakhir yang menjadi kepentingan Indonesia adalah Promoting Connectivity atau yang berkaitan dengan infrastruktur. “Infrastruktur berkaitan dengan tiga hal, institutional building, connectivity people to people, dan connectivity terkait transportasi dan sebagainya.
“Di dalam pelaksanaan semua sudah siap, baik tempat, peserta, dan semua,” kata Menko Perekonomian Hatta Rajasa dikutip dari situs Setkab, Rabu (2/10/2013).
Sesuai dengan tema KTT APEC 2013 kali ini, yaitu ‘Resilient Asia-Pasific, Engine of Global Growth’, diharapkan kawasan Asia Pasifik yang dihuni lebih dari 40 persen penduduk dunia dengan 44 persen volume perdagangan (17 triliun) dan 55 persen dari GDP dunia, diharapkan kawasan Asia Pasifik bisa menjadi motor pengerak perekonomian dunia.
“Kalau mesin pertumbuhan dunia sekarang di negara-negara maju mengalami perlambatan, maka kita harapkan kawasan Asia Pasifik merupakan motor atau engine of growth dan juga kita harapkan menjadi kawasan yang lebih resilient terhadap shock ataupun goncangan-goncangan global,” tutur Hatta.
Berdasarkan tema tersebut, Hatta menyampaikan ada tiga pilar yang dikembangkan sesuai dengan konteks kepentingan Indonesia.
Pilar yang pertama adalah, Capacity Building. Untuk mencapai Bogor Goals yang telah melahirkan suatu liberalisasi perdagangan maka diperlukan juga Capacity Building.
“Di dalam Bogor Goals terkait di dalamnya adalah capacity building, karena tidak mungkin kita melakukan upaya liberisasi perdagangan dengan menimbulkan gap (kesenjangan) antar negara, baik dalam perdagangan maupun investasi,” lanjut Hatta.
Pilar yang kedua dalam mencapai Bogor Goals adalah Sustainable Growth and Equitable (Pembangunan yang Berkelanjutan dengan Berkeadilan). “Pilar di dalam itu, kepentingan Indonesia adalah bagaimana Usaha Kecil Menengah (UKM) lebih terakses masuk ke dalam pasar di kawasan Asia Pasifik dengan memberikan kesempatan dan peluang,” ujar Hatta.
Pilar yang terakhir yang menjadi kepentingan Indonesia adalah Promoting Connectivity atau yang berkaitan dengan infrastruktur. “Infrastruktur berkaitan dengan tiga hal, institutional building, connectivity people to people, dan connectivity terkait transportasi dan sebagainya.
(gpr)