Pembangunan PLTB di Sulsel telan investasi Rp1,5 T

Rabu, 02 Oktober 2013 - 16:34 WIB
Pembangunan PLTB di...
Pembangunan PLTB di Sulsel telan investasi Rp1,5 T
A A A
Sindonews.com - UPC Renewables, Investor asal Amerika Serikat bersama perusahaan lokal PT Binatek Energi Terbarukan, akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) yang berkapasitas 70 Megawatt di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan.

Project Development Manager PT UPC Sidrap Bayu Energi Dan Johnson mengatakan, proyek yang mengandalkan kekuatan angin sebagai bahan bakar utama ini merupakan yang pertama di Sulawesi. Proyek tersebut akan menelan anggaran sebesar Rp1,5 triliun.

"Kami memilih Kabupaten Sidrap karena kondisi anginnya yang cukup bagus. Kami optimis proyek ini akan sukses karena sebelumnya telah membangun pembangkit serupa di Yogyakarta meskipun kapasitasnya lebih kecil, yakni 50 MW,” ungkapnya usai bertemu Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo di Kantor Gubernur Sulsel, Rabu (2/10/2013).

Dia mengungkapkan, groundbreaking PLTB akan dilakukan pada Desember nanti dan memulai pembangunan konstruksi awal 2014. Untuk mendukung PLTB, akan dibangun 25 unit kincir angin dengan rata-rata setinggi 100 meter.

Menurut Dan Johnson, tiap turbin diproyeksikan akan menghasilkan 2,5 megawatt. Listrik yang dihasilkan akan dipasok untuk memenuhi kebutuhan listrik PLN. Dia pun menjamin, harga listrinya akan lebih murah karena bahan utamanya tidak dibeli.

"Angin kan tidak dibeli. Jika sudah selesai, kami akan minta ke negara agar jangan dirusak sehingga bisa terus dipakai," terangnya.

Dia menambahkan, untuk urusan administrasi seperti izin tanah, administrasi dengan pemilik tanah, PLN, izin Bupati dan Gubernur juga telah selesai.

Menanggapi rencana investor asal Amerika tersebut, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menyambut baik akan dilakukannya groundbreaking pada Desember nanti. Apalagi, pihaknya terus berupaya menambah cadangan listrik yang ada di Sulsel.

"Ke depan, industri akan masuk dan semuanya membutuhkan energi listrik. Termasuk, tiga buah smelter dimana masing-masing membutuhkan 30-50 MW," kata Syahrul.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0650 seconds (0.1#10.140)