Buyback, Gapuraprima siapkan Rp80 M
A
A
A
Sindonews.com - Emiten yang bergerak di bidang properti dan real estate, PT Perdana Gapuraprima Tbk (GPRA) menyiapkan dana sebesar Rp80 miliar atau sekitar 20 persen dari modal disetor dalam perseroan untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham.
Dalam keterangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (3/10/2013) dijelaskan bahwa aksi korporasi tersebut akan dilakukan secara bertahap mulai 3 Oktober 2013 hingga 3 Januari 2014.
Buyback tersebut dilakukan sehubungan terjadinya penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejak 20 Mei-27 Agustus 2013 sebesar 1.247,13 poin atau 23,91 persen yang ditetapkan sebagai kondisi lain sesuai dengan Paraturan Otoritas Jasa keuangan (OJk) No 2/POJK.04/2013.
Sementara harga saham perseroan pada 3 September 2013 menjadi Rp135/saham dari hari sebelumnya Rp142/saham. Menurunnya harga saham tersebut bukan karena menurunnya kinerja karena perseroan justru menghasilkan arus kas di atas jumlah yang diperlukan dalam mempertahankan peningkatan dan pertumbuhan.
Adapun, sumber dana buyback tersebut berasal dari saldo laba perseroan yang belum ditentukan penggunaannya per 30 Juni 2013 sebesar Rp225,2 miliar. Perseroan meyakini transaksi ini tidak akan berdampak negatif terhadap pendapatan maupun kegiatan usaha perseroan karena perseroan memiliki modal kerja dan arus kas yang cukup untuk membiayai transaksi buyback sekaligus kegiatan usaha perusahaan.
Sementara itu, pembelian akan dilakukan pada harga yang lebih rendah atau sama dengan harga penutupan perdagangan sebelumnya. Perseroan juga telah menunjuk PT Bahana Securities untuk melakukan aksi korporasi itu.
Dalam keterangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (3/10/2013) dijelaskan bahwa aksi korporasi tersebut akan dilakukan secara bertahap mulai 3 Oktober 2013 hingga 3 Januari 2014.
Buyback tersebut dilakukan sehubungan terjadinya penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejak 20 Mei-27 Agustus 2013 sebesar 1.247,13 poin atau 23,91 persen yang ditetapkan sebagai kondisi lain sesuai dengan Paraturan Otoritas Jasa keuangan (OJk) No 2/POJK.04/2013.
Sementara harga saham perseroan pada 3 September 2013 menjadi Rp135/saham dari hari sebelumnya Rp142/saham. Menurunnya harga saham tersebut bukan karena menurunnya kinerja karena perseroan justru menghasilkan arus kas di atas jumlah yang diperlukan dalam mempertahankan peningkatan dan pertumbuhan.
Adapun, sumber dana buyback tersebut berasal dari saldo laba perseroan yang belum ditentukan penggunaannya per 30 Juni 2013 sebesar Rp225,2 miliar. Perseroan meyakini transaksi ini tidak akan berdampak negatif terhadap pendapatan maupun kegiatan usaha perseroan karena perseroan memiliki modal kerja dan arus kas yang cukup untuk membiayai transaksi buyback sekaligus kegiatan usaha perusahaan.
Sementara itu, pembelian akan dilakukan pada harga yang lebih rendah atau sama dengan harga penutupan perdagangan sebelumnya. Perseroan juga telah menunjuk PT Bahana Securities untuk melakukan aksi korporasi itu.
(rna)