Mandiri perluas layanan transaksi valas dengan renminbi

Senin, 07 Oktober 2013 - 18:38 WIB
Mandiri perluas layanan...
Mandiri perluas layanan transaksi valas dengan renminbi
A A A
Sindonews.com - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) memperluas layanan transaksi valuta asing dengan mata uang yuan (renminbi) dalam perdagangan internasional.

Setidaknya, perseroan menargetkan transaksi ekspor dengan menggunakan letter of credit (LC) Bank Mandiri akan menggunakan reminbi setara USD300 juta. Nilai tersebut sekitar 25 persen dari estimasi total transaksi ke Hongkong dan China tahun ini.

Direktur Bisnis Banking BMRI, Sunarso mengatakan, prospek transaksi perdagangan dalam renminbi dinilai akan berdampak positif pada pertumbuhan bisnis perseroan. Pada awal Oktober 2013, perseroan merilis layanan perbankan dengan menggunakan renminbi. Pelayanan perbankan itu melalui giro, remmitance dan trade renminbi.

"Ini akan memberikan benefit bagi pengusaha atau perusahaan di Indonesia karena pelayanan kami akan mempermudah. Nantinya uang transaksi tersebut ditampung dalam giro renminbi yang ditargetkan akan mencapai sebesar USD72 juta," ujar Sunarso saat dihubungi di Jakarta, Senin (7/10/2013).

Dia menjelaskan, layanan renminbi tersebut dalam bentuk giro renminbi, emiten, dan trade finance renminbi. Perseroan mencatat realisasi equivalent trade tahun ini hingga Agustus dengan China dan Hongkong mencapai USD783 juta.

Nantinya dari nilai transaksi tersebut akan dikonversi ke renminbi lalu dibagi dua antara remiten dan LC.

"Dananya akan ditampung dalam giro renmibi, sehingga menjadi lebih mudah dan efisien baik impor dan ekspor. Karena tidak menggunakan kurs lain. Setiap perubahan kurensi ada risiko currency rate. Kita lihat potensi ekonomi China akan terus maju dan diperkirakan 2020 akan menjadi nomor satu," jelasnya.

Menurutnya, pelayanan transaksi dengan mata uang renminbi ini juga dipercaya dapat meningkatkan transaksi dagang Indonesia dengan negara-negara yang menggunakan renminbi dalam proses ekspor maupun impor.

"Apalagi China negara raksasa di dunia juga sebagai negara ekspor terbesar. Ekspor Indonesia ke China itu 13,4 persen dari total ekspor kita, sedangkan impor Indonesia dari China itu porsinya 19,9 persen," ujarnya.

Sunarso mengatakan, selama ini perseroan memberikan kontribusi signifikan dengan menjadi salah satu bank utama dalam transaksi perdagangan internasional Indonesia dengan China. Hingga Agustus 2013, pembiayaan untuk transaksi perdagangan Indonesia-China Bank Mandiri mencapai USD784 juta.

Menurutnya, bisnis transaksi renminbi ini tentunya akan didukung oleh keberadaan kantor cabang perseroan yang ada di Shanghai. Selain itu perseroan juga memiliki sekitar 12 bank korespondensi yang siap membantu segala proses pelayanan.

"Jadinya sekarang mau remmitance atau trade renminbi investor punya pilihan, enggak harus dari Singapura dulu, tapi dari kota-kota di Indonesia sudah bisa," ujar dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0606 seconds (0.1#10.140)