Rupiah diproyeksi masih tertekan
A
A
A
Sindonews.com - Walau terdapat sentimen positif dari pernyataan Bank Indonesia (BI) bahwa pertumbuhan kredit perbankan hingga akhir tahun dapat mengalami kenaikan 20 persen dan penilaian BPS bahwa inflasi di bulan-bulan mendatang hingga akhir tahun akan kembali normal tidak membuat laju rupiah kian membaik.
"Rupiah sedikit berada di bawah resisten Rp11.527. Rentang rupiah berada pada kisaran Rp11.556-11.530/USD merujuk kurs tengah BI," kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada, Rabu (9/10/2013).
Kondisi tersebut semakin dramatis lantaran rilis bertahannya BI rate di level 7,25 persen dianggap kurang memberikan amunisi bagi rupiah, sehingga kembali bergerak melemah.
"Akan tetapi, di sisi lain keputusan bertahannya BI rate tersebut karena BI menilai tekanan pada makro ekonomi Indonesia perlahan berkurang," pungkasnya.
Kemarin, posisi nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg, Selasa (8/10/2013) berada di level Rp11.252/USD. Sementara, posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI di level Rp11,538/USD atau melemah dibanding hari kemarin di level Rp11.532/USD.
"Rupiah sedikit berada di bawah resisten Rp11.527. Rentang rupiah berada pada kisaran Rp11.556-11.530/USD merujuk kurs tengah BI," kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada, Rabu (9/10/2013).
Kondisi tersebut semakin dramatis lantaran rilis bertahannya BI rate di level 7,25 persen dianggap kurang memberikan amunisi bagi rupiah, sehingga kembali bergerak melemah.
"Akan tetapi, di sisi lain keputusan bertahannya BI rate tersebut karena BI menilai tekanan pada makro ekonomi Indonesia perlahan berkurang," pungkasnya.
Kemarin, posisi nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg, Selasa (8/10/2013) berada di level Rp11.252/USD. Sementara, posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI di level Rp11,538/USD atau melemah dibanding hari kemarin di level Rp11.532/USD.
(rna)