Perluas pasar, Holcim operasikan silo di Pontianak
A
A
A
Sindonews.com - PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) secara resmi mengoperasikan silo semen di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) hari ini.
Silo yang terletak di Jalan Raya Wajok Hilir KM12,8 atau 25 KM dari Pontianak ini, telah menambah kemampuan jaringan logistik semen Holcim di Kalimantan.
President Director SMCB, Eamon Ginley mengatakan, dengan kapasitas 6.000 ton semen, silo ini dilengkapi dengan mesin pengantongan (packer machine) dengan kemampuan 2x50 ton/jam yang berarti memastikan ketersediaan produk. Selain itu, juga mempersingkat rantai pasokan dan memberikan nilai tambah bagi pelanggan di wilayah Pontianak dan sekitarnya.
Eamon melanjutkan, adanya pengoperasian silo di Pontianak, maka dapat menambah jumlah silo yang dimiliki Holcim Indonesia, selain unit-unit lain yang telah beroperasi di Dumai, Perawang di Kepulauan Riau, Pulau Batam dan Celukan Bawang di Pulau Bali.
"Masing-masing silo telah dilengkapi dengan mesin pengantongan," kata Eamon dalam siaran pers kepada di Jakarta, Kamis (10/10/2013).
Dengan adanya unit ini, lanjutnya, perseroan berharap dapat mencapai target operasional dan pelanggan dapat dengan mudah menemukan produk Holcim. Hal ini tentunya akan bermanfaat dalam mendukung pembangunan infrastruktur dan bangunan lain di wilayah ini.
Dia mengungkap, seiring dengan meningkatnya permintaan semen di dalam negeri, Holcim Indonesia terus berinvestasi dengan melakukan peningkatan kapasitas produksi.
Tercatat, saat ini dua pabrik sedang dibangun di Tuban Jawa Timur dengan total kapasitas 3,4 juta ton per tahun memerlukan investasi lebih dari USD800 juta.
Dikatakan Eamon, dengan selesainya kedua pabrik pada 2015, maka kapasitas terpasang Holcim Indonesia secara nasional akan bertambah 40 persen atau 12,5 juta ton.
"Kami menjalankan operasional usahanya dengan bertanggung jawab, memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan dengan fokus pada setiap segmen pelanggan dan bekerja dengan memenuhi standar tertinggi," papar Eamon.
Presiden Direktur PT Wiharco Prima selaku mitra lokal untuk operasional silo, Steven Wijoyo menambahkan, sebagai mitra lokal dari operasional silo di Pontianak ini, pihaknya akan terus berkomitmen untuk memastikan ketersediaan semen.
"Kami akan terus berkomitemn untuk memastikan ketersediaan semen, baik curah dan kantong untuk area Pontianak dan sekitarnya," pungkas Steven.
Silo yang terletak di Jalan Raya Wajok Hilir KM12,8 atau 25 KM dari Pontianak ini, telah menambah kemampuan jaringan logistik semen Holcim di Kalimantan.
President Director SMCB, Eamon Ginley mengatakan, dengan kapasitas 6.000 ton semen, silo ini dilengkapi dengan mesin pengantongan (packer machine) dengan kemampuan 2x50 ton/jam yang berarti memastikan ketersediaan produk. Selain itu, juga mempersingkat rantai pasokan dan memberikan nilai tambah bagi pelanggan di wilayah Pontianak dan sekitarnya.
Eamon melanjutkan, adanya pengoperasian silo di Pontianak, maka dapat menambah jumlah silo yang dimiliki Holcim Indonesia, selain unit-unit lain yang telah beroperasi di Dumai, Perawang di Kepulauan Riau, Pulau Batam dan Celukan Bawang di Pulau Bali.
"Masing-masing silo telah dilengkapi dengan mesin pengantongan," kata Eamon dalam siaran pers kepada di Jakarta, Kamis (10/10/2013).
Dengan adanya unit ini, lanjutnya, perseroan berharap dapat mencapai target operasional dan pelanggan dapat dengan mudah menemukan produk Holcim. Hal ini tentunya akan bermanfaat dalam mendukung pembangunan infrastruktur dan bangunan lain di wilayah ini.
Dia mengungkap, seiring dengan meningkatnya permintaan semen di dalam negeri, Holcim Indonesia terus berinvestasi dengan melakukan peningkatan kapasitas produksi.
Tercatat, saat ini dua pabrik sedang dibangun di Tuban Jawa Timur dengan total kapasitas 3,4 juta ton per tahun memerlukan investasi lebih dari USD800 juta.
Dikatakan Eamon, dengan selesainya kedua pabrik pada 2015, maka kapasitas terpasang Holcim Indonesia secara nasional akan bertambah 40 persen atau 12,5 juta ton.
"Kami menjalankan operasional usahanya dengan bertanggung jawab, memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan dengan fokus pada setiap segmen pelanggan dan bekerja dengan memenuhi standar tertinggi," papar Eamon.
Presiden Direktur PT Wiharco Prima selaku mitra lokal untuk operasional silo, Steven Wijoyo menambahkan, sebagai mitra lokal dari operasional silo di Pontianak ini, pihaknya akan terus berkomitmen untuk memastikan ketersediaan semen.
"Kami akan terus berkomitemn untuk memastikan ketersediaan semen, baik curah dan kantong untuk area Pontianak dan sekitarnya," pungkas Steven.
(izz)