Berkah APEC hanya terpusat di Nusa Dua
A
A
A
Sindonews.com - Meski perhelatan KTT APEC berlangsung sukses, namun belum sepenuhnya dirasakan langsung manfaatnya oleh pelaku industri pariwisata di luar kawasan Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten Badung, Bali.
Keuntungan dari hajatan besar itu, masih terpusat atau berputar di hotel atau restoran di kawasan Nusa Dua dan sekitarnya. Sedangkan, kalangan hotel dan restoran lainnya, seperti bintang tiga ke bawah di daerah Tuban, Kuta hingga Sanur masih sedikit yang ikut kecipratan berkah KTT APEC.
"Saya dihubungi beberapa GM hotel di Kuta dan Sanur, memang mereka mengaku biasa-biasa saja, tidak mendapat keuntungan langsung dari kegiatan KTT APEC," ujar Direktur Eksekutif Perhimpunan Hotel dan Restoran Indoensia (PHRI) Bali, Ida Bagus Purwa Sedimen ditemui di kantor Gubernur Bali, Kamis (10/10/2013).
Dampak penyelenggaraan APEC tidak terlalu signifikan dalam mendongkrak tamu sebagaimana dirasakan hotel dan restoran di luar kawasan Nusa Dua. Sebab, semua kegiatan dan aktivitas para delegasi lainnya lebih terkonsentrasi di kawasan BTDC Nusa Dua.
Dilihat dari tingkat hunian kamar untuk Nusa Dua, dari data yang dihimpun PHRI Bali memang rata-rata tembus di angka 80 sampai 90 persen. Namun itupun selama berlangsungnya APEC pada 8 Oktober 2013, sedangkan setelahnya sampai hari ini mulai ada penurunan.
Sementara, tingkat hunian atau okupansi hotel di luar Nusa Dua dalam kisaran 60 sampai 70 persen. Hal sama dirasakan jasa tranportasi lainnya, karena pihak penyelenggara telah menyiapkan seluruh akomodari tersendiri yang sebagian didatangkan dari luar Bali. Seperti untuk mobil-mobil mewah yang dipakai kepala negara dan tamu penting lainnya.
Terlebih, untuk bisa mendapatkan proyek persewaan jasa tranportasi mereka harus mengikuti mekansime tender atau lelang lebih dahulu. Sebagian besar, pemenangnya dari perusahana asal luar Bali seperti dari Jakarta.
Meski demikian, sambung Purwa, diharapkan pasca APEC bisa menjaring wisatawan asing lebih banyak lagi yang akan datang ke Bali, sebagaimaa optimisme kemenparekraf. Apalagi sudah ada infrastruktur memadai seperti Jalan Tol Bali dan Bandara Ngurah Rai yang telah direnovasi.
Keuntungan dari hajatan besar itu, masih terpusat atau berputar di hotel atau restoran di kawasan Nusa Dua dan sekitarnya. Sedangkan, kalangan hotel dan restoran lainnya, seperti bintang tiga ke bawah di daerah Tuban, Kuta hingga Sanur masih sedikit yang ikut kecipratan berkah KTT APEC.
"Saya dihubungi beberapa GM hotel di Kuta dan Sanur, memang mereka mengaku biasa-biasa saja, tidak mendapat keuntungan langsung dari kegiatan KTT APEC," ujar Direktur Eksekutif Perhimpunan Hotel dan Restoran Indoensia (PHRI) Bali, Ida Bagus Purwa Sedimen ditemui di kantor Gubernur Bali, Kamis (10/10/2013).
Dampak penyelenggaraan APEC tidak terlalu signifikan dalam mendongkrak tamu sebagaimana dirasakan hotel dan restoran di luar kawasan Nusa Dua. Sebab, semua kegiatan dan aktivitas para delegasi lainnya lebih terkonsentrasi di kawasan BTDC Nusa Dua.
Dilihat dari tingkat hunian kamar untuk Nusa Dua, dari data yang dihimpun PHRI Bali memang rata-rata tembus di angka 80 sampai 90 persen. Namun itupun selama berlangsungnya APEC pada 8 Oktober 2013, sedangkan setelahnya sampai hari ini mulai ada penurunan.
Sementara, tingkat hunian atau okupansi hotel di luar Nusa Dua dalam kisaran 60 sampai 70 persen. Hal sama dirasakan jasa tranportasi lainnya, karena pihak penyelenggara telah menyiapkan seluruh akomodari tersendiri yang sebagian didatangkan dari luar Bali. Seperti untuk mobil-mobil mewah yang dipakai kepala negara dan tamu penting lainnya.
Terlebih, untuk bisa mendapatkan proyek persewaan jasa tranportasi mereka harus mengikuti mekansime tender atau lelang lebih dahulu. Sebagian besar, pemenangnya dari perusahana asal luar Bali seperti dari Jakarta.
Meski demikian, sambung Purwa, diharapkan pasca APEC bisa menjaring wisatawan asing lebih banyak lagi yang akan datang ke Bali, sebagaimaa optimisme kemenparekraf. Apalagi sudah ada infrastruktur memadai seperti Jalan Tol Bali dan Bandara Ngurah Rai yang telah direnovasi.
(izz)