Bahana Securities pastikan SPO Muamalat tahun depan
A
A
A
Sindonews.com - PT Bahana Securities memastikan rencana PT Bank Muamalat Indonesia Tbk untuk melakukan secondary public offering (SPO) sebesar 24 persen saham atau sejumlah 407,09 juta akan dilaksanakan tahun depan.
Menurut perseroan sebagai penjamin emisi kondisi pasar modal yang kurang mendukung menjadi alasan utama diundurnya jadwal aksi korporasi tersebut.
Presiden Komisaris Bahana Securities, Eko Yuliantoro mengatakan, sejauh ini tidak ada pernyataan Bank Muamalat akan membatalkan niatnya untuk melakukan SPO. Saat ini perseroan bersama Bank Muamalat masih terus mengamati kondisi makro dan pasar modal.
"Tapi kemungkinan secondary public offering baru nanti di awal tahun depan," ujar Eko saat ditemui beberapa hari lalu di Jakarta.
Dia juga mengatakan perseroan juga masih akan membicarakan kepastian harga per sahamnya. Hal ini perlu dilakukan untuk menyesuaikan keadaan pasar saat SPO dilaksanakan. "Kami belum bisa cerita banyak soal harga, tapi nanti akan kami sesuaikan," ujarnya.
Sebelumnya Bank Muamalat berencana menawarkan saham SPO dengan kisaran harga Rp625 per saham hingga Rp975 per saham. Dari aksi korporasi ini perusahaan berpotensi menargetkan mendapatkan dana sebesar Rp2,2 triliun hingga Rp2,4 triliun.
Selain itu Director of Investment Banking Bahana Securities Andhi Sidharta sebelumnya juga mengatakan harga yang ditawarkan perusahaan ini berada pada kisaran price to book value (PBV) 1,3 kali hingga 1,7 kali.
"Kami optimistis secondary public offering ini akan diminati investor karrena PBV-nya berada dibawah industri," ujar Andi.
Dana yang diperoleh dari SPO ini rencananya digunakan Bank Muamalat untuk ekspansi penyaluran pembiayaan. Dana yang diperoleh dari SPO tersebut diestimasi akan membuat ekuitas perseroan pada akhir tahun 2013 mencapai Rp5 triliun dari saat ini sekitar Rp2,4 triliun.
Ekuitas tersebut membuat perseroan optimistis bisa masuk kategori Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) III.
Menurut perseroan sebagai penjamin emisi kondisi pasar modal yang kurang mendukung menjadi alasan utama diundurnya jadwal aksi korporasi tersebut.
Presiden Komisaris Bahana Securities, Eko Yuliantoro mengatakan, sejauh ini tidak ada pernyataan Bank Muamalat akan membatalkan niatnya untuk melakukan SPO. Saat ini perseroan bersama Bank Muamalat masih terus mengamati kondisi makro dan pasar modal.
"Tapi kemungkinan secondary public offering baru nanti di awal tahun depan," ujar Eko saat ditemui beberapa hari lalu di Jakarta.
Dia juga mengatakan perseroan juga masih akan membicarakan kepastian harga per sahamnya. Hal ini perlu dilakukan untuk menyesuaikan keadaan pasar saat SPO dilaksanakan. "Kami belum bisa cerita banyak soal harga, tapi nanti akan kami sesuaikan," ujarnya.
Sebelumnya Bank Muamalat berencana menawarkan saham SPO dengan kisaran harga Rp625 per saham hingga Rp975 per saham. Dari aksi korporasi ini perusahaan berpotensi menargetkan mendapatkan dana sebesar Rp2,2 triliun hingga Rp2,4 triliun.
Selain itu Director of Investment Banking Bahana Securities Andhi Sidharta sebelumnya juga mengatakan harga yang ditawarkan perusahaan ini berada pada kisaran price to book value (PBV) 1,3 kali hingga 1,7 kali.
"Kami optimistis secondary public offering ini akan diminati investor karrena PBV-nya berada dibawah industri," ujar Andi.
Dana yang diperoleh dari SPO ini rencananya digunakan Bank Muamalat untuk ekspansi penyaluran pembiayaan. Dana yang diperoleh dari SPO tersebut diestimasi akan membuat ekuitas perseroan pada akhir tahun 2013 mencapai Rp5 triliun dari saat ini sekitar Rp2,4 triliun.
Ekuitas tersebut membuat perseroan optimistis bisa masuk kategori Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) III.
(gpr)