Ini komoditas Indonesia yang diminati Korsel
A
A
A
Sindonews.com - Selain berinvestasi di Indonesia, ternyata Korea Selatan (Korsel) juga memiliki minat cukup tinggi terhadap komoditas Indonesia, terutama sektor pertanian.
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Bayu Krisnamurthi merinci beberapa komoditas yang diminati Korea Selatan.
"Antara lain pertanian, yakni minyak nabati untuk makanan dan energi, lalu karet dan serat, termasuk produk kehutanan dan perikanan. Mereka juga meminati kopi, dan produk tambang," paparnya di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Jumat (11/10/2013).
Wamendag menuturkan, Korsel yang memiliki teknologi tinggi, tertarik berinvestasi di sektor elektronik, IT, otomotif, baja, dan infrastruktur.
"Ini adalah puncak kerja sama bisnis Korsel-Indonesia. Hubungan kedua negara saya kira sangat baik dan kerja sama ini masih bisa ditingkatkan," terang dia.
Bayu juga mendukung kerja sama antar dua negara ini. Karena baik Indonesia dan Korsel sama-sama memiliki potensi besar secara ekonomi.
"40 tahun lalu Indonesia dan Korsel tidak dikenal dunia. Tapi sekarang keduanya sama-sama diakui sebagai kekuatan ekonomi global yang memengaruhi perekonomian dunia," pungkas dia.
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Bayu Krisnamurthi merinci beberapa komoditas yang diminati Korea Selatan.
"Antara lain pertanian, yakni minyak nabati untuk makanan dan energi, lalu karet dan serat, termasuk produk kehutanan dan perikanan. Mereka juga meminati kopi, dan produk tambang," paparnya di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Jumat (11/10/2013).
Wamendag menuturkan, Korsel yang memiliki teknologi tinggi, tertarik berinvestasi di sektor elektronik, IT, otomotif, baja, dan infrastruktur.
"Ini adalah puncak kerja sama bisnis Korsel-Indonesia. Hubungan kedua negara saya kira sangat baik dan kerja sama ini masih bisa ditingkatkan," terang dia.
Bayu juga mendukung kerja sama antar dua negara ini. Karena baik Indonesia dan Korsel sama-sama memiliki potensi besar secara ekonomi.
"40 tahun lalu Indonesia dan Korsel tidak dikenal dunia. Tapi sekarang keduanya sama-sama diakui sebagai kekuatan ekonomi global yang memengaruhi perekonomian dunia," pungkas dia.
(izz)