Pemasangan RFID DKI Jakarta dimulai November
A
A
A
Sindonews.com - PT Pertamina (Persero) memastikan pemasangan Radio Frequecy Identification (RFID) untuk kendaraan di wilayah DKI Jakarta dapat dimulai pada November 2013.
Senior Vice President Fuel Marketing & Distribution PT Pertamina Suhartoko mengatakan, sistem RFID masih dalam tahap uji coba yang dilakukan oleh PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI). Hal itu, guna menghindari hal yang tidak diinginkan ketika sudah beroperasi.
"Kami menginginkan sistem harus benar-benar berjalan stabil, sehingga harus dilakukan uji coba. Mudah-mudahan bulan ini selesai," kata dia, saat dihubungi di Jakarta, Rabu (16/10/2013)
Direktur Operasi dan Teknik PT INTI Adiaris menjelaskan bahwa uji coba yang dilakukan terkait pemantaban pada fitur-fitur sistem pemasangan RFID, di mana banyak fitur-fitur untuk mendata jenis kendaraan serta transaksi pembelian BBM bersubsidi.
Selain itu, fitur berupa sistem pembaca jenis kendaraan yang dilarang menggunakan BBM bersubsidi. Hal itu dilakukan berdasarkan sistem RFID sebagai program pengendali BBM.
"Pertamina menginginkan yang dipesan sesuai dengan yang diharapkan. Maka dari itu, semua harus diuji coba," jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, saat ini kendaraan milik Pertamina dan sejumlah BUMN sudah terpasang RFID. Sedangkan pemasangan kendaraan milik masyarakat dilakukan secara bertahap dan pihaknya terus melakukan sosialisasi.
"Posko pendaftaran dan pemasangan RFID kami buka di 60-80 SPBU. Kami juga nantinya membuka pendaftaran di mal," ujarnya.
Senior Vice President Fuel Marketing & Distribution PT Pertamina Suhartoko mengatakan, sistem RFID masih dalam tahap uji coba yang dilakukan oleh PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI). Hal itu, guna menghindari hal yang tidak diinginkan ketika sudah beroperasi.
"Kami menginginkan sistem harus benar-benar berjalan stabil, sehingga harus dilakukan uji coba. Mudah-mudahan bulan ini selesai," kata dia, saat dihubungi di Jakarta, Rabu (16/10/2013)
Direktur Operasi dan Teknik PT INTI Adiaris menjelaskan bahwa uji coba yang dilakukan terkait pemantaban pada fitur-fitur sistem pemasangan RFID, di mana banyak fitur-fitur untuk mendata jenis kendaraan serta transaksi pembelian BBM bersubsidi.
Selain itu, fitur berupa sistem pembaca jenis kendaraan yang dilarang menggunakan BBM bersubsidi. Hal itu dilakukan berdasarkan sistem RFID sebagai program pengendali BBM.
"Pertamina menginginkan yang dipesan sesuai dengan yang diharapkan. Maka dari itu, semua harus diuji coba," jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, saat ini kendaraan milik Pertamina dan sejumlah BUMN sudah terpasang RFID. Sedangkan pemasangan kendaraan milik masyarakat dilakukan secara bertahap dan pihaknya terus melakukan sosialisasi.
"Posko pendaftaran dan pemasangan RFID kami buka di 60-80 SPBU. Kami juga nantinya membuka pendaftaran di mal," ujarnya.
(rna)