Bangun tol di atas laut, Dahlan kerahkan 19 BUMN
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Negara Badang Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan menegaskan, proyek jalan tol pinggir pantai tetap berjalan. Meski tol yang berada di pinggir Pantai Utara (Pantura) membentang dari Jakarta-Surabaya itu terus menuai kritik dari berbagai kalangan.
"Ada apa kok tidak jalan. Semua sudah matang dan terus berjalan," kata Dahlan Iskan usai seminar nasional di Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya, Jumat (18/10/2013).
Dahlan juga mengatakan, rencana pembangunan jalan tersebut masih bersifat studi, sehingga belum bisa diungkapkan kepada publik teknis pembangunan dan besaran biaya yang diinvestasikan. Proses saat ini masih nota kesepahaman bahwa BUMN untuk proyek tersebut.
Prosesnya akan meminta kepada pemerintah daerah dan pusat agar cepat pelaksanaannya. Dalam hal ini, Kementerian BUMN menggalang 19 perusahaan milik negara untuk membangun jalan tol di pinggir pantai.
"Tahap awal, Kami minta seluruh BUMN yang terlibat melakukan studi kelayakkan yang ditargetkan rampung dalam enam bulan kedepan," jelasnya.
Menurut dia, 19 perusahaan yang terlibat pembangunan proyek ini yaitu, PT Jasa Marga Tbk, PT Adhi Karya Tbk, PT Waskita Karya Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, PT Hutama Karya, PT PP Tbk, PT Brantas Abipraya, PT Nindya Karya, PT Istaka Karya, PT Pelindo II, PT Pelindo III.
Kemudian, PT Semen Indonesia Tbk, PT Krakatau Steel Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank BNI Tbk, PT Bank BRI Tbk, PT Bank BTN Tbk, PT Jamsostek, PT Taspen.
Ketika disinggung tentang pernyataan sejumlah pengamat yang menyebut pembangunan tol itu dinilai aneh, Mantan Direktur Utama PLN ini mengaku menghormati apapun pendapat pengamat.
"Mana ada di Indonesia ini yang tidak ditentang, apalagi oleh pengamat-pengamat. Pokoknya jalan tol tetap jalan," tegasnya.
"Ada apa kok tidak jalan. Semua sudah matang dan terus berjalan," kata Dahlan Iskan usai seminar nasional di Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya, Jumat (18/10/2013).
Dahlan juga mengatakan, rencana pembangunan jalan tersebut masih bersifat studi, sehingga belum bisa diungkapkan kepada publik teknis pembangunan dan besaran biaya yang diinvestasikan. Proses saat ini masih nota kesepahaman bahwa BUMN untuk proyek tersebut.
Prosesnya akan meminta kepada pemerintah daerah dan pusat agar cepat pelaksanaannya. Dalam hal ini, Kementerian BUMN menggalang 19 perusahaan milik negara untuk membangun jalan tol di pinggir pantai.
"Tahap awal, Kami minta seluruh BUMN yang terlibat melakukan studi kelayakkan yang ditargetkan rampung dalam enam bulan kedepan," jelasnya.
Menurut dia, 19 perusahaan yang terlibat pembangunan proyek ini yaitu, PT Jasa Marga Tbk, PT Adhi Karya Tbk, PT Waskita Karya Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, PT Hutama Karya, PT PP Tbk, PT Brantas Abipraya, PT Nindya Karya, PT Istaka Karya, PT Pelindo II, PT Pelindo III.
Kemudian, PT Semen Indonesia Tbk, PT Krakatau Steel Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank BNI Tbk, PT Bank BRI Tbk, PT Bank BTN Tbk, PT Jamsostek, PT Taspen.
Ketika disinggung tentang pernyataan sejumlah pengamat yang menyebut pembangunan tol itu dinilai aneh, Mantan Direktur Utama PLN ini mengaku menghormati apapun pendapat pengamat.
"Mana ada di Indonesia ini yang tidak ditentang, apalagi oleh pengamat-pengamat. Pokoknya jalan tol tetap jalan," tegasnya.
(izz)