MNC Sky: Potensi TV berbayar di RI amat besar
MNC Sky: Potensi TV berbayar di RI amat besar
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Direktur MNC Sky Vision Handhianto Suryo Kentjono mengatakan, penetrasi televisi berbayar (pay TV) di masa depan akan semakin besar jumlahnya di Indonesia.
Dia menyebut, hal ini merupakan tanda bahwa Indonesia menuju arah kemajuan dengan populasi penduduk muda dan kelas menengah yang membesar dan gemar mengonsumsi apapun termasuk TV berbayar.
"Dengan populasi muda besar, kelas menangah yang besar, pertumbuhan ekonomi yang kuat didukung konsumsi domestik, serta masyarakatnya yang lebih suka menonton TV daripada membaca, maka potensi TV berbayar amat besar," ujarnya di MNC Tower, Jakarta, Sabtu (19/10/2013).
Handhianto menambahkan, dengan penetrasi pasar TV berbayar sebesar 7 persen per tahun, Indonesia memiliki pangsa penggunaan TV berbayar sebesar 25 persen dari seluruh Asia Pasifik.
"Bahkan share pay TV pun semakin besar, yaitu 21,2 persen. Hanya kalah dari media online yang share penggunanya 22,8 persen," ujarnya.
Dia menjelaskan, secara demografis, potensi penggunaan pay TV secara lebih luas dapat digambarkan dengan meledaknya kelas menengah, dan konsumsi yang terus meningkat.
"Wilayah geografis Indonesia membuat semua orang menonton TV, belum lagi 5 jam sekali mereka selalu menonton TV. Yang menarik hanya 26 persen pengguna pay TV berada di Ibu Kota," jelasnya.
Sementara dari seluruh jumlah rumah tangga Indonesia sebesar 60 juta rumah tangga, Hadhianto menyebut, ada potensi yang masih cukup besar bagi pihaknya untuk memperluas pasar TV berbayar.
"Yang dianggap mampu untuk membayar pay TV itu adalah segmen A, B, dan C. Itu jumlahnya ada 20 juta rumah tangga dan ini adalah potensi besar," pungkasnya.
Dia menyebut, hal ini merupakan tanda bahwa Indonesia menuju arah kemajuan dengan populasi penduduk muda dan kelas menengah yang membesar dan gemar mengonsumsi apapun termasuk TV berbayar.
"Dengan populasi muda besar, kelas menangah yang besar, pertumbuhan ekonomi yang kuat didukung konsumsi domestik, serta masyarakatnya yang lebih suka menonton TV daripada membaca, maka potensi TV berbayar amat besar," ujarnya di MNC Tower, Jakarta, Sabtu (19/10/2013).
Handhianto menambahkan, dengan penetrasi pasar TV berbayar sebesar 7 persen per tahun, Indonesia memiliki pangsa penggunaan TV berbayar sebesar 25 persen dari seluruh Asia Pasifik.
"Bahkan share pay TV pun semakin besar, yaitu 21,2 persen. Hanya kalah dari media online yang share penggunanya 22,8 persen," ujarnya.
Dia menjelaskan, secara demografis, potensi penggunaan pay TV secara lebih luas dapat digambarkan dengan meledaknya kelas menengah, dan konsumsi yang terus meningkat.
"Wilayah geografis Indonesia membuat semua orang menonton TV, belum lagi 5 jam sekali mereka selalu menonton TV. Yang menarik hanya 26 persen pengguna pay TV berada di Ibu Kota," jelasnya.
Sementara dari seluruh jumlah rumah tangga Indonesia sebesar 60 juta rumah tangga, Hadhianto menyebut, ada potensi yang masih cukup besar bagi pihaknya untuk memperluas pasar TV berbayar.
"Yang dianggap mampu untuk membayar pay TV itu adalah segmen A, B, dan C. Itu jumlahnya ada 20 juta rumah tangga dan ini adalah potensi besar," pungkasnya.
(rna)
Explore More