CPIN berencana bangun pabrik di Bali dan Padang
A
A
A
Sindonews.com - PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) merencanakan pembangunan pabrik baru di Bali dan Padang, dengan nilai investasi USD20 juta per pabrik pada tahun depan. Kebutuhan dana akan dipenuhi sebagian dari fasilitas sindikasi sebesar USD500 juta.
Dengan berdirinya pabrik baru ini, diharapkan mampu menjadi senjata pamungkas perseroan untuk mendongkrak kapasitas produksi perseroan di masa depan.
"Tahun depan kita bangun (pabrik) di Bali dan Padang, investasinya sekitar USD20 juta dolar," ujar Direktur PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Ong Mei Sian di Hotel Mulia, Jakarta, Senin (21/10/2013).
Rencana pembangunan pabrik baru tersebut, lanjut Mei, sejalan dengan visi perseroan untuk terus meningkatkan kapasitas produksi setidaknya 15 persen per tahun.
Pada tahun ini sendiri, perseroan akan menguji coba pabrik baru di Cirebon senilai USD30 juta-USD40 juta dan memiliki kapasitas 20 ribu ton per bulan. "Cirebon lebih besar dibandingkan Bali dan Padang, tahun depan mulai beroperasi secara sempurna," jelasnya.
Untuk urusan pembiayaan, perseroan akan memenuhinya dalam alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) dimana pada tahun ini perseroan mengalokasikan capex sebesar Rp2 triliun.
"Tahun depan capex masih Rp2 triliun, kita dapatkan dari kas internal dan sisa pinjaman sindikasi 20 bank sebesar USD500 juta yang hari ini kita tandatangani," ujar Mei.
Diketahui, emiten pakan ternak ini telah memiliki tujuh pabrik pakan ternak, 80 fasilitas pembibitan, 43 fasilitas penetasan, empat fasilitas pengolahan daging ayam hingga saat ini.
Dengan berdirinya pabrik baru ini, diharapkan mampu menjadi senjata pamungkas perseroan untuk mendongkrak kapasitas produksi perseroan di masa depan.
"Tahun depan kita bangun (pabrik) di Bali dan Padang, investasinya sekitar USD20 juta dolar," ujar Direktur PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Ong Mei Sian di Hotel Mulia, Jakarta, Senin (21/10/2013).
Rencana pembangunan pabrik baru tersebut, lanjut Mei, sejalan dengan visi perseroan untuk terus meningkatkan kapasitas produksi setidaknya 15 persen per tahun.
Pada tahun ini sendiri, perseroan akan menguji coba pabrik baru di Cirebon senilai USD30 juta-USD40 juta dan memiliki kapasitas 20 ribu ton per bulan. "Cirebon lebih besar dibandingkan Bali dan Padang, tahun depan mulai beroperasi secara sempurna," jelasnya.
Untuk urusan pembiayaan, perseroan akan memenuhinya dalam alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) dimana pada tahun ini perseroan mengalokasikan capex sebesar Rp2 triliun.
"Tahun depan capex masih Rp2 triliun, kita dapatkan dari kas internal dan sisa pinjaman sindikasi 20 bank sebesar USD500 juta yang hari ini kita tandatangani," ujar Mei.
Diketahui, emiten pakan ternak ini telah memiliki tujuh pabrik pakan ternak, 80 fasilitas pembibitan, 43 fasilitas penetasan, empat fasilitas pengolahan daging ayam hingga saat ini.
(gpr)