Lepas Ekspor Produk Olahan Unggas ke Qatar, Mentan Genjot Gratieks

Kamis, 25 Februari 2021 - 14:41 WIB
loading...
Lepas Ekspor Produk...
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo. Foto/Dok. SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) melepas ekspor perdana produk olahan unggas dari PT Charoen Pokphand Indonesia ke Qatar. Acara pelepasan ini dilakukan secara virtual melalui media daring, mengingat wilayah DKI Jakarta masih menerapkan PPKM Mikro.

Acara pelepasan produk ekspor perdana ke Qatar ini dihadiri secara virtual oleh Duta Besar RI untuk Qatar, Deputi Bidang Koord Pangan & Agribisnis, Dirjen Perdagangan Luar Negeri, Kepala BPOM, Ketua Satgas Pangan, Ketua Komisi KPPU, serta jajaran Eselon I lingkup Kementan.



"Saya bahagia dan berbangga hati bahwa kita akan melepas ekspor perdana produk olahan unggas Indonesia pertama yang berhasil menembus negara Qatar dari PT Charoen Pokphand Indonesia," ujar Mentan SYL dalam keterangan resminya, Kamis (25/2/2021).

Ia menjelaskan, ekspor perdana ke Qatar ini dilakukan sebanyak 3,29 ton dengan nilai Rp220 juta dari total kontrak 21,6 ton untuk tahun 2021 yang telah disepakati antara PT Charoen Pokphand Indonesia dan pihak buyer di Qatar.

SYL berharap, ekspor perdana ke Qatar ini bisa menjadi pintu masuk produk-produk olahan unggas asal Indonesia ke kawasan Timur Tengah. Tak hanya Qatar, ada pula ekspor lanjutan ke Jepang. Pengiriman produk olahan unggas ke Jepang ini sebanyak 6 ton dengan nilai Rp250 juta.

SYL menyebutkan bahwa ini merupakan pemesanan berulang kesekian kalinya sejak tahun 2018 ke Charoen Pokphand.
"Repeat order ini menunjukkan bahwa produk Indonesia semakin digemari di Jepang. Saya juga ingin mengucapkan selamat dan apresiasi kepada Charoen Pokphand Indonesia atas realisasi ekspor unggas dan produknya pada tahun 2020 sebesar USD2 juta ke Jepang, Papua Nugini dan Timor Leste," paparnya.



Ke depan, SYL berharap Charoen Pokphand Indonesia bisa terus meningkatkan kuantitas maupun kualitas produk siap ekspor. Selain itu, diharapkan hal ini juga dapat memotivasi bagi pelaku usaha lain untuk tetap berupaya melakukan percepatan ekspor komoditas peternakan lainnya.

SYL menerangkan, dalam masa pandemi covid-19 ini, seluruh dunia mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi. Namun, untuk urusan pangan, dunia tidak dapat menunda pemenuhannya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1538 seconds (0.1#10.140)