Total diminta serahkan Blok Mahakam ke pemerintah
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) versi Oesman Sapta Odang (OSO), Rizal Ramli meminta perusahaan minyak asal Perancis, Total segera menyerahkan pengelolaan ladang migas Blok Mahakam kepada pemerintah.
Selanjutnya, pemerintah akan menyerahkan pengelolaan blok tersebut kepada BUMN yang juga bekerja sama dengan swasta.
"Blok Mahakam ini masih potensial, masih bisa produksi sampai 2027, Gross revenue-nya besar, sekitar USD62 miliar, net value juga USD9,2 miliar," ujarnya di Hotel Manhattan, Jakarta, Selasa (22/10/2013).
Rizal menuturkan, keuntungan dari Blok Mahakam masih menggiurkan. Selain itu, Rizal juga yakin pihak perbankan akan memberikan kredit dalam pengambilalihan Blok ini.
"Interest Rate of Return (IRR)-nya masih 28,6 persen. Ini proyek yang menguntungkan dan bank pasti membiayai asal tingkat bunganya 14 sampai 16 persen," lanjutnya.
Namun, doa nmengingatkan agar dalam urusan migas seperti pengambilalihan Blok Mahakam, aksi kecurangan seperti sogok menyogok dapat diminimalisir. "Makanya saya gembira Abraham Samad (Ketua KPK) fokus pada migas karena banyak manipulasinya," pungkas Rizal.
Selanjutnya, pemerintah akan menyerahkan pengelolaan blok tersebut kepada BUMN yang juga bekerja sama dengan swasta.
"Blok Mahakam ini masih potensial, masih bisa produksi sampai 2027, Gross revenue-nya besar, sekitar USD62 miliar, net value juga USD9,2 miliar," ujarnya di Hotel Manhattan, Jakarta, Selasa (22/10/2013).
Rizal menuturkan, keuntungan dari Blok Mahakam masih menggiurkan. Selain itu, Rizal juga yakin pihak perbankan akan memberikan kredit dalam pengambilalihan Blok ini.
"Interest Rate of Return (IRR)-nya masih 28,6 persen. Ini proyek yang menguntungkan dan bank pasti membiayai asal tingkat bunganya 14 sampai 16 persen," lanjutnya.
Namun, doa nmengingatkan agar dalam urusan migas seperti pengambilalihan Blok Mahakam, aksi kecurangan seperti sogok menyogok dapat diminimalisir. "Makanya saya gembira Abraham Samad (Ketua KPK) fokus pada migas karena banyak manipulasinya," pungkas Rizal.
(izz)