Rakernas Kadin bahas Rumah Besar UKM
A
A
A
Sindonews.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Usaha Kecil dan Menengah dan Koperasi akan menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Hotel Luwansa Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (25/10/2013).
Rakernas yang akan diikuti Kadinda dari seluruh Indonesia ini akan membahas tema "Mewujudkan Kadin Sebagai Rumah Besar UKM di Tanah Air". "Kita akan bahas bagaimana Kadin dapat menjadi 'Rumah Besar' bagi seluruh stakeholder UMKM di Tanah Air," ujar Wakil Ketua Umum Kadin Bidang UKM dan Koperasi, Erwin Aksa dalam rilisnya, Kamis (24/10/2013).
Menurutnya, potensi UKM di Tanah Air untuk berkontribusi bagi perekonomian nasional sangat besar. Namun, kontribusi tersebut belum cukup terlihat, karena pemangku kepentingan di UMKM belum cukup padu menghadapi tantangan ke depan.
Erwin mmengatakan, banyak pihak yang memberikan perhatian kepada UMKM dewasa ini. Bahkan, saat ini terdapat sekitar 17 kementerian yang bersentuhan dengan UMKM. Selain itu, BUMN-BUMN juga memiliki program yang memberi perhatian terhadap UMKM melalui PKBL.
Begitu juga perusahaan-perusahaan swasta nasional aktif memberikan bantuan kepada pelaku UMKM melalui corporate social responsibility (CSR). Namun berbagai program ini dinilai Kadin masih berjalan sendiri-sendiri.
Karena itu, Kadin siap menjadi 'Rumah Besar' bagi pelaku dan pemangku kepentingan UMKM di Tanah Air. Menurutnya, jika pemangku kepentingan dapat bersatu, maka UMKM nasional akan memberikan kontribusi lebih signifikan lagi bagi perekonomian nasional.
Sementara, kontribusi UMKM bagi Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2012 sebesar 57,5 persen (Rp1,45 trilun), sisanya 42,5 persen dari usaha besar. UMKM juga menyerap tenaga kerja sangat signifikan, yakni 97,2 persen (107 juta orang) sedangkan usaha besar hanya sebesar 2,8 persen.
Namun, untuk ekspor nonmigas kontribusi UMKM baru sebesar 14,1 persen (Rp166,6 triliun). Usaha besar masih mendominasi yakni sebesar 85,9 persen. Investasi di sektor UMKM mencapai 51,5 persen (Rp30,1 triliun), disusul usaha besar yakni 48,5 persen.
Ketua Panitia Rakernas Kadin UKM dan Koperasi, Toha M Toha mengatakan, antusiasme peserta dari daerah sangat besar mengikut Rakernas ini. Sebab banyak isu menarik disekitar UMKM yang akan diperbincangkan peserta.
"Antusiasmenya besar. Sebab kita ingin bicarakan banyak isu menarik. Kita tahu tantangan UMKM ini makin besar ke depan, apalagi satu tahun lagi kita hadapi Masyarakat Ekonomi ASEN 2015," ujar Toha.
Dia mengatakan, market size ASEAN sebesar 591 juta orang dan 80 persen penduduknya berusia di bawah 45 tahun. "Kita juga lihat GDP growth 4,4 persen 2008 dan 1,3 persen pada 2009, total GDP/capita meningkat dari USD960 pada 1998 menjadi USD2.521 pada 2009, dan total GDP USD1,5 trilun pada 2009.
Toha mengatakan, pelaku UKM di Tanah Air perlu bersatu menghadapi peluang itu agar dapat bersaing dengan negara ASEAN lainnya, yang lebih siap.
Rakernas yang akan diikuti Kadinda dari seluruh Indonesia ini akan membahas tema "Mewujudkan Kadin Sebagai Rumah Besar UKM di Tanah Air". "Kita akan bahas bagaimana Kadin dapat menjadi 'Rumah Besar' bagi seluruh stakeholder UMKM di Tanah Air," ujar Wakil Ketua Umum Kadin Bidang UKM dan Koperasi, Erwin Aksa dalam rilisnya, Kamis (24/10/2013).
Menurutnya, potensi UKM di Tanah Air untuk berkontribusi bagi perekonomian nasional sangat besar. Namun, kontribusi tersebut belum cukup terlihat, karena pemangku kepentingan di UMKM belum cukup padu menghadapi tantangan ke depan.
Erwin mmengatakan, banyak pihak yang memberikan perhatian kepada UMKM dewasa ini. Bahkan, saat ini terdapat sekitar 17 kementerian yang bersentuhan dengan UMKM. Selain itu, BUMN-BUMN juga memiliki program yang memberi perhatian terhadap UMKM melalui PKBL.
Begitu juga perusahaan-perusahaan swasta nasional aktif memberikan bantuan kepada pelaku UMKM melalui corporate social responsibility (CSR). Namun berbagai program ini dinilai Kadin masih berjalan sendiri-sendiri.
Karena itu, Kadin siap menjadi 'Rumah Besar' bagi pelaku dan pemangku kepentingan UMKM di Tanah Air. Menurutnya, jika pemangku kepentingan dapat bersatu, maka UMKM nasional akan memberikan kontribusi lebih signifikan lagi bagi perekonomian nasional.
Sementara, kontribusi UMKM bagi Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2012 sebesar 57,5 persen (Rp1,45 trilun), sisanya 42,5 persen dari usaha besar. UMKM juga menyerap tenaga kerja sangat signifikan, yakni 97,2 persen (107 juta orang) sedangkan usaha besar hanya sebesar 2,8 persen.
Namun, untuk ekspor nonmigas kontribusi UMKM baru sebesar 14,1 persen (Rp166,6 triliun). Usaha besar masih mendominasi yakni sebesar 85,9 persen. Investasi di sektor UMKM mencapai 51,5 persen (Rp30,1 triliun), disusul usaha besar yakni 48,5 persen.
Ketua Panitia Rakernas Kadin UKM dan Koperasi, Toha M Toha mengatakan, antusiasme peserta dari daerah sangat besar mengikut Rakernas ini. Sebab banyak isu menarik disekitar UMKM yang akan diperbincangkan peserta.
"Antusiasmenya besar. Sebab kita ingin bicarakan banyak isu menarik. Kita tahu tantangan UMKM ini makin besar ke depan, apalagi satu tahun lagi kita hadapi Masyarakat Ekonomi ASEN 2015," ujar Toha.
Dia mengatakan, market size ASEAN sebesar 591 juta orang dan 80 persen penduduknya berusia di bawah 45 tahun. "Kita juga lihat GDP growth 4,4 persen 2008 dan 1,3 persen pada 2009, total GDP/capita meningkat dari USD960 pada 1998 menjadi USD2.521 pada 2009, dan total GDP USD1,5 trilun pada 2009.
Toha mengatakan, pelaku UKM di Tanah Air perlu bersatu menghadapi peluang itu agar dapat bersaing dengan negara ASEAN lainnya, yang lebih siap.
(izz)