Rupiah dibuka stagnan
A
A
A
Sindonews.com - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pagi ini dibuka stagnan dengan penutupan sore kemarin di tengah terkoreksinya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal perdagangan.
Posisi nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg pagi ini dibuka pada level Rp11.150/USD. Posisi pembukaan tersebut sama dengan penutupan sore kemarin. Sementara pada pukul 09.30 WIB, rupiah naik ke level Rp11.110/USD.
Data Yahoofinance juga mencatat, mata uang domestik hari ini di level Rp11.155/USD. Posisi ini stagnan dengan penutupan sore kemarin.
Berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas mencatat bahwa rupiah hari ini diperdagangkan pada harga Rp11.158/USD atau melemah 115 poin dibanding hari kemarin di level Rp11.273/USD.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada memproyeksi, rupiah pada perdagangan akhir pekan ini masih akan melemah akibat sentimen negatif dari China.
"Bank sentral China menolak melakukan injeksi pendanaan kepada sistem keuangan China, sehingga membuat penilaian terhadap perekonomian China akan melambat," ujarnya.
Di sisi lain, pelemahan juga terimbas penurunan euro setelah rilis beberapa indeks manufaktur di sejumlah wilayah zona Eropa tumbuh melambat.
Dia memprediksi, rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia akan berada pada kisaran Rp11.338-11.240. Adapun, posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada hari kemarin di level Rp11.268/USD atau melemah 10 poin dibanding hari sebelumnya di level Rp11.258/USD.
Sementara IHSG pagi ini dibuka terkoreksi 15,11 poin atau 0,33 persen ke level 4.579,73 seiring memerahnya bursa di kawasan Asia, meski Wall Street ditutup menguat pada perdagangan semalam.
Posisi nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg pagi ini dibuka pada level Rp11.150/USD. Posisi pembukaan tersebut sama dengan penutupan sore kemarin. Sementara pada pukul 09.30 WIB, rupiah naik ke level Rp11.110/USD.
Data Yahoofinance juga mencatat, mata uang domestik hari ini di level Rp11.155/USD. Posisi ini stagnan dengan penutupan sore kemarin.
Berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas mencatat bahwa rupiah hari ini diperdagangkan pada harga Rp11.158/USD atau melemah 115 poin dibanding hari kemarin di level Rp11.273/USD.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada memproyeksi, rupiah pada perdagangan akhir pekan ini masih akan melemah akibat sentimen negatif dari China.
"Bank sentral China menolak melakukan injeksi pendanaan kepada sistem keuangan China, sehingga membuat penilaian terhadap perekonomian China akan melambat," ujarnya.
Di sisi lain, pelemahan juga terimbas penurunan euro setelah rilis beberapa indeks manufaktur di sejumlah wilayah zona Eropa tumbuh melambat.
Dia memprediksi, rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia akan berada pada kisaran Rp11.338-11.240. Adapun, posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada hari kemarin di level Rp11.268/USD atau melemah 10 poin dibanding hari sebelumnya di level Rp11.258/USD.
Sementara IHSG pagi ini dibuka terkoreksi 15,11 poin atau 0,33 persen ke level 4.579,73 seiring memerahnya bursa di kawasan Asia, meski Wall Street ditutup menguat pada perdagangan semalam.
(rna)