Kalbe Farma bukukan laba bersih Rp1,37 T

Sindonews.com - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) hingga kuartal III/2013 berhasil membukukan laba bersih tumbuh 9,9 persen menjadi Rp1,37 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp1,24 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan, Senin (28/10/2013) dijelaskan bahwa naiknya laba bersih tersebut didorong naiknya penjualan sebesar sebesar 18 persen menjadi Rp11,44 triliun dari posisi akhir September 2012 senilai Rp9,69 triliun.

"Walaupun menghadapi iklim usaha dan kondisi makro ekonomi yang menantang dan terus berubah, kami mampu mempertahankan pertumbuhan penjualan," kata Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan KLBF Vidjongtius.

Lebih lanjut dia menjelaskan, pelemahan nilai tukar rupiah memberikan tekanan terhadap laba perusahaan. Pasalnya, kontribusi biaya penggunaan bahan baku impor cukup signifikan terhadap keseluruhan biaya produksi.

Selain nilai tukar rupiah, perseroan juga mewaspadai dampak naiknya inflasi dan potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi makro dalam jangka menengah terhadap daya beli masyarakat.

Kendati demikian, perseroan optimistis dapat mempertahankan momentum pertumbuhan dan mencapai target hingga penghujung tahun ini didukung kegiatan pemasaran yang fokus dan efektif.

Adapun, kinerja divisi obat resep memberi kontribusi sekitar 25 persen terhadap total penjualan bersih perseroan, dimana mencatat penjualan sebesar Rp2,87 triliun atau naiik 19 persen dibanding periode yang sama tahun lalu didorong meningkatnya volume.

Divisi produk kesehatan memberi kontribusi sekitar 16 persen dengan mencatat penjualan sebesar Rp1,88 triliun atau naik 17 persen dibanding periode yang sama 2012. Naiknya penjualan di divisi ini didukung pertumbuhan volume di segmen produk obat bebas, minuman energi dan produk baru.

Sementara divisi nutrisi mengontribusi 24 persen terhadap total penjualan persreoan, dengan mencatat penjualan bersih sebesar Rp2,71 triliun atau naik 29,3 persen dibanding kuartal III/2012 didukung produk andalah perseroan.

Sedangkan, divisi distribusi dan logistik memberi kontribusi 37 persen dengan membukukan penjualan mencapai Rp3,98 triliun. Angka penjualan itu naik 11,2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.