AALI catat penurunan laba hingga 45,5%
A
A
A
Sindonews.com - PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) hingga kuartal III tahun ini membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan sebesar Rp910,9 miliar. Angka ini turun 45,5 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp1,67 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan Selasa (29/10/2013) terungkap bahwa turunnya laba perseroan akibat menyusutnya pendapatan bersih dan naiknya sejumlah beban.
Tercatat, pendapatan bersih perseroan tergerus 2,92 persen menjadi Rp8,32 triliun dari posisi akhir September 2012 sebesar Rp8,57 triliun. Namun, naiknya pendapatan seiring dengan naiknya beban pokok penjualan menjadi Rp6,01 triliun dari Rp5,55 triliun.
Selain itu, beban umum dan administrasi meningkat menjadi Rp409,3 miliar dari Rp386,28 miliar, beban penjualan bertambah menjadi Rp339,91 miliar dari Rp254,46 miliar, biaya pendanaan naik menjadi Rp49,33 miliar dari Rp24,7 miliar.
Di samping itu, perseroan juga membukukan peningkatan kerugian selisih kurs menjadi Rp335,34 miliar dari Rp909 juta, sedangkan penghasilan bunga tergerus menjadi Rp11,97 miliar dari Rp18,53 miliar, namun lain-lain bersih bertambah menjadi Rp68,83 miliar dari Rp50,39 miliar.
Adapun laba per saham dasar tercatat turun menjadi Rp578,44 per saham dari Rp1.061,8 per saham pada akhir kuartal III/2012.
Total aset perseroan tercatat naik menjadi Rp 14,56 triliun dari posisi akhir tahun lalu senilai Rp12,42 triliun, dengan total utang bertambah menjadi Rp5,27 triliun dari posisi Desember 2012 senilai Rp3,05 triliun.
Investor Relations AALI Rudy Limardjo sebelumnya menyatakan, turunnya penjualan tersebut karena menurunnta penjualan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) sekitar 1,69 persen menjadi Rp7,56 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya rp7,69 triliun.
Turunnya penjualan tersebut lantaran harga CPO di pasar menyusut dibanding tahun lalu, meski volume penjualan mengalami peningkatan. Adapun volume penjualan CPO hingga September 2013 tercatat sebanyak 1.105.754 ton dengan harga rata-rata Rp6.835/kilogram (kg), naik dibanding periode yang sama tahun 2012 sebanyak 993.729 ton, namun harga rata-rata terkoreksi 11,7 persen dibanding akhir September tahun lalu Rp7.739/kg.
"AALI mencatat kenaikan volume penjualan CPO sampai September meningkat 11,3 persen dari volume penjualan CPO per September tahun lalu," kata dia.
Sebaliknya, pendapatan dari penjualan kernel per akhir bulan kesembilan tahun ini tercatat melonjak 28,78 persen menjadi Rp733,55 miliar dibanding akhir kuartal III/2012 sebesar Rp569,61 miliar.
Sama dengan harga CPO, harga rata-rata kernel juga menurun 21,7 persen dari Rp3.827/kg menjadi Rp3.088/kg. Kendati demikian, volume penjualan kernel meningkat sebesar 59,6 persen menjadi 237.547 ton dari periode yang sama tahun sebelumnya 148.839 ton.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan Selasa (29/10/2013) terungkap bahwa turunnya laba perseroan akibat menyusutnya pendapatan bersih dan naiknya sejumlah beban.
Tercatat, pendapatan bersih perseroan tergerus 2,92 persen menjadi Rp8,32 triliun dari posisi akhir September 2012 sebesar Rp8,57 triliun. Namun, naiknya pendapatan seiring dengan naiknya beban pokok penjualan menjadi Rp6,01 triliun dari Rp5,55 triliun.
Selain itu, beban umum dan administrasi meningkat menjadi Rp409,3 miliar dari Rp386,28 miliar, beban penjualan bertambah menjadi Rp339,91 miliar dari Rp254,46 miliar, biaya pendanaan naik menjadi Rp49,33 miliar dari Rp24,7 miliar.
Di samping itu, perseroan juga membukukan peningkatan kerugian selisih kurs menjadi Rp335,34 miliar dari Rp909 juta, sedangkan penghasilan bunga tergerus menjadi Rp11,97 miliar dari Rp18,53 miliar, namun lain-lain bersih bertambah menjadi Rp68,83 miliar dari Rp50,39 miliar.
Adapun laba per saham dasar tercatat turun menjadi Rp578,44 per saham dari Rp1.061,8 per saham pada akhir kuartal III/2012.
Total aset perseroan tercatat naik menjadi Rp 14,56 triliun dari posisi akhir tahun lalu senilai Rp12,42 triliun, dengan total utang bertambah menjadi Rp5,27 triliun dari posisi Desember 2012 senilai Rp3,05 triliun.
Investor Relations AALI Rudy Limardjo sebelumnya menyatakan, turunnya penjualan tersebut karena menurunnta penjualan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) sekitar 1,69 persen menjadi Rp7,56 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya rp7,69 triliun.
Turunnya penjualan tersebut lantaran harga CPO di pasar menyusut dibanding tahun lalu, meski volume penjualan mengalami peningkatan. Adapun volume penjualan CPO hingga September 2013 tercatat sebanyak 1.105.754 ton dengan harga rata-rata Rp6.835/kilogram (kg), naik dibanding periode yang sama tahun 2012 sebanyak 993.729 ton, namun harga rata-rata terkoreksi 11,7 persen dibanding akhir September tahun lalu Rp7.739/kg.
"AALI mencatat kenaikan volume penjualan CPO sampai September meningkat 11,3 persen dari volume penjualan CPO per September tahun lalu," kata dia.
Sebaliknya, pendapatan dari penjualan kernel per akhir bulan kesembilan tahun ini tercatat melonjak 28,78 persen menjadi Rp733,55 miliar dibanding akhir kuartal III/2012 sebesar Rp569,61 miliar.
Sama dengan harga CPO, harga rata-rata kernel juga menurun 21,7 persen dari Rp3.827/kg menjadi Rp3.088/kg. Kendati demikian, volume penjualan kernel meningkat sebesar 59,6 persen menjadi 237.547 ton dari periode yang sama tahun sebelumnya 148.839 ton.
(rna)