Lippo bangun apartemen 51 lantai di Makassar

Selasa, 29 Oktober 2013 - 16:36 WIB
Lippo bangun apartemen 51 lantai di Makassar
Lippo bangun apartemen 51 lantai di Makassar
A A A
Sindonews.com - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) membangun kawasan bisnis internasional St Moritz di Makassar dengan nilai investasi Rp3,5 triliun. Pusat bisnis ini akan dilengkapi apartemen setinggi 200 meter atau 51 lantai.

Pusat bisnis terbesar Indonesia di luar pulau Jawa ini dibangun di atas lahan eks Panakkukang Mas Country Club (PMCC) samping Hotel Denpasar Jalan Boulevard seluas 2,6 hektar persegi. Selain apartemen, dalam kawasan ini juga dibangun tiga tower lainnya masing-masing bangunan hotel, Rumah Sakit (RS) Siloam Hospital II dan Sekolah Dian Harapan.

Di sebelah barat akan dibangun mall megah yang akan mengambil lahan seluas 227 meter persegi termasuk untuk lahan parkir. Sementara, Lippo Hotel dirancang memiliki 210 kamar, sedang Siloam Hospital dilengkapi 250 beds. Sebaliknya sekolah Dian Harapan dibatasi 600 siswa.

Bangunan ini berbentuk melinkar dan bagian tengah terdapat fasilitas lapangan sepak bola dan kolam renang. Fasilitas lainnya, yakni private member club, sky garden, multifungcion lounge untuk even berskala internasioianal, serta helocopter service.

"Mudah-mudahan kita sudah bisa memulai pembangunan tiga bulan kedepan (Januari 2014). Seluruh proyek ini direncanakan rampung antara 7-10 tahun. Khusus untuk mall kita rencanakan sudah dibuka 2016," kata CEO Lippo Homes, Ivan Setiawan Budiono saat menerima rekomendasi mega proyek tersebut dari Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin di Balaikota, Selasa (29/10/2013).

Menurut Ivan, proyek St Moritz merupakan investasi terbesar Lippo Group di luar Jawa. Bahkan disebut lebih besar dibanding investasi Grup Lippo, PT Gowa Makassar Tourism Gevelopment (GMTD) saat memulai mengembangkan Kawasan Tanjung Bunga Makassar.

Dia juga menjamin seluruh persyaratan yang diajukan Pemkot Makassar seperti minimal 30 persen untuk Ruang Terbuka Hijau (RTH), area parkir dan rekayasa arus lalulintas bebas macet, tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), tempat ibadah representatif khususnya untuk umat Islam, serta ruang khusus pemberian ASI ekslusif.

"30 persen RTH kita pasti penuhi. Saya yakin akan memenuhi seluruh persyaratan itu dalam bentuk nyata. Termasuk bentuk CSR selain sekolah misalnya bantuan kepada masyarakat," ujarnya.

Sementara, Wali Kota Makassar, Ilham Areif Sirajuddin setelah mendengar pemapatan tim dari Lippo Grup langsung menandatangani rekomendasi umum. Namun Ilham mengigatkan kepada investor untuk memenuhi persyaratan lain sebelum membangun seperti amdal, sertifikat tanah, dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

"Saya sudah terima suratnya. Saya juga menandatangani rekomendasinya. Ini cara saya melayani investor yang masuk ke Makassar. Setelah ini bisa langsung go breaking. Terkait status kepemilikan lahan, aspek teknis konstruki, amdal, izin dinas pariwisata itu juga dilengkapi," ujarnya.

Paling penting, lanjut Ilham, pengembang wajib menyiapkan fasilitas aksebilitas penyandang cacat. "Karena ini betul-betul one stop service, semua ada di situ. Penting merekayasa lalulintas, karena sebelum ada St Moritz, kawasan itu sudah macet," ujarnya.

Saat menerima Lippo Grup, Ilham didampingi, Asisten II Ibrahim Saleh, Kepala Dinas Tata Ruang dan Bangunan Irwan Adnan, Kepala Dinas Perhubungan Chairul A Tau, Kepala Bidang Sarana Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Masri Tiro.

Mega proyek ini akan menjadi land mark baru Kota Makassar. Sejauh ini, gedung jangkung di Makassar rata-rata di bawah 30 lantai atau paling tinggi 100 meter seperti Menara Bosowa dan Royal Apartemen.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6977 seconds (0.1#10.140)