Peringkat kemudahan bisnis Indonesia naik ke urutan 120
A
A
A
Sindonews.com - Bank Dunia merilis laporan Doing Business 2014 berupa peringkat negara-negara dalam kaitannya dengan kemudahan berbisnis di seluruh negara di dunia. Indonesia sendiri berhasil menaikkan peringkatnya dari 128 pada 2012 menjadi 120 pada tahun ini.
Ada 10 negara yang menjadi tempat teratas di dunia dimana memulai bisnis dan berbisnis merupakan hal yang mudah untuk diawali.
Singapura, Hong Kong, China, Selandia Baru, Amerika Serikat, Denmark, Malaysia, Korea Selatan, Georgia, dan Norwegia adalah 10 teratas negara dengan kemudahan berbisnis.
Sedangkan Ukraina, Rwanda, Rusia, Filipina, Kosovo, Djibouti, Pantai Gading, Burundi, dan Guatemala mampu mempertahankan perbaikan iklim investasi.
Direktur Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo Chaves menyebut kenaikan peringkat ini merupakan buah dari kebijakan Pemerintah untuk mempermudah pebisnis yang mendorong ekonomi.
"Ini adalah langkah maju Indonesia dalam merealisasikan janji sebagai pemain utama dalam perekonomian dunia dan regional," ujar Chaves melalui siaran pers resmi Bank Dunia, Selasa (29/10/2013).
Salah satu perkembangan signifikan yang ditunjukkan Indonesia adalah kesulitan dalam elektrifikasi yang semakin direduksi hingga 60 persen.
"Sebuah improvisasi dalam kebijakan bisnis memerlukan aksi nyata yang kuat, dan Indonesia mampu mewujudkan hal tersebut," kata penulis laporan Doing Business 2014, Rita Ramalho.
Ada 10 negara yang menjadi tempat teratas di dunia dimana memulai bisnis dan berbisnis merupakan hal yang mudah untuk diawali.
Singapura, Hong Kong, China, Selandia Baru, Amerika Serikat, Denmark, Malaysia, Korea Selatan, Georgia, dan Norwegia adalah 10 teratas negara dengan kemudahan berbisnis.
Sedangkan Ukraina, Rwanda, Rusia, Filipina, Kosovo, Djibouti, Pantai Gading, Burundi, dan Guatemala mampu mempertahankan perbaikan iklim investasi.
Direktur Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo Chaves menyebut kenaikan peringkat ini merupakan buah dari kebijakan Pemerintah untuk mempermudah pebisnis yang mendorong ekonomi.
"Ini adalah langkah maju Indonesia dalam merealisasikan janji sebagai pemain utama dalam perekonomian dunia dan regional," ujar Chaves melalui siaran pers resmi Bank Dunia, Selasa (29/10/2013).
Salah satu perkembangan signifikan yang ditunjukkan Indonesia adalah kesulitan dalam elektrifikasi yang semakin direduksi hingga 60 persen.
"Sebuah improvisasi dalam kebijakan bisnis memerlukan aksi nyata yang kuat, dan Indonesia mampu mewujudkan hal tersebut," kata penulis laporan Doing Business 2014, Rita Ramalho.
(gpr)