Kemenkeu peringati Hari Uang ke-67
Kemenkeu peringati Hari Uang ke-67
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Keuangan M Chatib Basri dan segenap jajaran pejabat Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menggelar upacara Hari Uang yang ke-67 pada hari ini, Kamis (30/10/2013).
Sekedar informasi, Hari Uang yang diperingati ini berdasarkan resminya penggunaan mata uang rupiah menggantikan mata uang Jepang dan Javaasche Bank pada tanggal 30 Oktober 1946.
Dalam upacara yang dilaksanakan di lapangan Kementerian Keuangan tersebut Chatib mengingatkan pentingnya kedaulatan mata uang rupiah di seluruh wilayah Negara Kedaulatan Republik Indonesia (NKRI).
Dia juga mengingatkan pentingnya menjaga kondisi mata uang domestik, baik dari segi nilai dan fisik sebagai bentuk pengabdian kepada negara.
"Jangan dirusak, dipotong, dan dihancurkan. Barang siapa yang melakukan akan dikenakan sanksi," tegasnya.
Chatib juga mengaku sedang memikirkan bagaimana agar rupiah ke depannya apat menjadi mata uang transaksi yang dapat digunakan oleh seluruh pelaku usaha di dunia.
"Roadmap bagaimana rupiah dapat digunakan dalam transaksi internasional sedang dimulai prosesnya. Hanya saja masih ada resiko dari exchange rate (asing)," tandasnya.
Sekedar informasi, Hari Uang yang diperingati ini berdasarkan resminya penggunaan mata uang rupiah menggantikan mata uang Jepang dan Javaasche Bank pada tanggal 30 Oktober 1946.
Dalam upacara yang dilaksanakan di lapangan Kementerian Keuangan tersebut Chatib mengingatkan pentingnya kedaulatan mata uang rupiah di seluruh wilayah Negara Kedaulatan Republik Indonesia (NKRI).
Dia juga mengingatkan pentingnya menjaga kondisi mata uang domestik, baik dari segi nilai dan fisik sebagai bentuk pengabdian kepada negara.
"Jangan dirusak, dipotong, dan dihancurkan. Barang siapa yang melakukan akan dikenakan sanksi," tegasnya.
Chatib juga mengaku sedang memikirkan bagaimana agar rupiah ke depannya apat menjadi mata uang transaksi yang dapat digunakan oleh seluruh pelaku usaha di dunia.
"Roadmap bagaimana rupiah dapat digunakan dalam transaksi internasional sedang dimulai prosesnya. Hanya saja masih ada resiko dari exchange rate (asing)," tandasnya.
(rna)
Explore More