OCBC NISP Syariah sasar pembiayaan multiguna dan mobil
A
A
A
Sindonews.com - PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) berencana memperkuat Unit Usaha Syariahnya (UUS) dengan produk-produk pembiayaan multiguna dan mobil pada 2014. Menurut pejabat perseroan, hal ini diperlukan guna mendongkrak pertumbuhan pembiayaan unit usaha syariah (UUS) yang ditargetkan sebesar 40-50 persen.
Kepala Bisnis Syariah OCBC NISP, Koko T Rachmadi mengatakan, hingga saat ini, bisnis syariah perseroan masih terfokus ke sektor perumahan saja. Guna meningkatkan pertumbuhan ditengah sengitnya persaingan bisnis pembiayaan, perseroan akan menyasar pada lini pembiayaan lain yang dianggap berpotensi.
“Kita ada niat, fokus ke konsumer-ritel banking. Kebetulan yang kuat KPR, mobil sama sepeda motor. Tapi kita tak akan masuk ke sepeda motor,” ujar Koko saat dihubungi, Kamis (31/10/2013).
Menurut Koko, perseroan akan mengembangkan pembiayaan perumahan dengan menyediakan pembiayaan multiguna untuk renovasi rumah. Hal ini dilakukan untuk menyikapi aturan loan to value KPR dari Bank Indonesia, yang memperketat pembiayaan perumahan dengan skema KPR kedua dan seterusnya, sehingga bank tidak bisa hanya fokus membiayai segelintir debitor saja.
“Lalu mobil juga akan kita kembangkan, tapi kemungkinan tidak di Jabodetabek karena pemerintah daerah sedang fokus ke transportasi umum. Makanya ini kita lihat dulu kebijakan pemerintahnya bagaimana, karena ini serapan Jabodetabek kan lebih dari 50 persen,” ujar dia.
Kepala Bisnis Syariah OCBC NISP, Koko T Rachmadi mengatakan, hingga saat ini, bisnis syariah perseroan masih terfokus ke sektor perumahan saja. Guna meningkatkan pertumbuhan ditengah sengitnya persaingan bisnis pembiayaan, perseroan akan menyasar pada lini pembiayaan lain yang dianggap berpotensi.
“Kita ada niat, fokus ke konsumer-ritel banking. Kebetulan yang kuat KPR, mobil sama sepeda motor. Tapi kita tak akan masuk ke sepeda motor,” ujar Koko saat dihubungi, Kamis (31/10/2013).
Menurut Koko, perseroan akan mengembangkan pembiayaan perumahan dengan menyediakan pembiayaan multiguna untuk renovasi rumah. Hal ini dilakukan untuk menyikapi aturan loan to value KPR dari Bank Indonesia, yang memperketat pembiayaan perumahan dengan skema KPR kedua dan seterusnya, sehingga bank tidak bisa hanya fokus membiayai segelintir debitor saja.
“Lalu mobil juga akan kita kembangkan, tapi kemungkinan tidak di Jabodetabek karena pemerintah daerah sedang fokus ke transportasi umum. Makanya ini kita lihat dulu kebijakan pemerintahnya bagaimana, karena ini serapan Jabodetabek kan lebih dari 50 persen,” ujar dia.
(gpr)