Panasonic bukukan laba bersih pertama USD1,72 M
A
A
A
Sindonews.com - Panasonic mencatat laba bersih pertama selama enam bulan sampai September 2013. Bahkan, laba yang mereka raih diperkirakan akan mencapai dua kali lipat dalam setahun penuh, berkat yen yang lemah dan pemotongan anggaran usai restrukturisasi besar-besaran.
Dilansir dari Peninsula Today, Kamis (31/10/2013), raksasa elektronik Jepang itu membukukan laba bersih 169,3 miliar yen (USD1,72 miliar), membalikkan rugi bersih sebesar 685,2 miliar pada tahun sebelumnya.
Panasonic, pulih dari kerugian gabungan yang mencapai USD15 miliar pada dua tahun fiskal terakhir, merevisi ke atas perkiraan untuk tahun hingga Maret 2014 dengan perkiraan laba bersih 100 miliar yen dari proyeksi sebelumnya sebesar 50 miliar yen.
Sementara penjualan tahunan diperkirakan sebesar 7,4 triliun yen dibandingkan dengan 7,2 triliun yen pada perkiraan awal, dengan laba operasi setahun 270 miliar yen dari perkiraan sebelumnya 250 miliar yen.
Rakasasa elektronik Jepang, termasuk Sony dan Sharp, juga telah mengalami restrukturisasi menyakitkan yang bertujuan menghentikan rekor kerugian tahunan, sebagian besar terkait dengan unit elektronik mereka.
Sektor ini juga berjuang bersaing dengan rival asing yang menawarkan harga lebih murah dan dan telah tertinggal dari raksasa AS, Apple dan Samsung (Korea Selatan) di pasar smartphone global.
Dilansir dari Peninsula Today, Kamis (31/10/2013), raksasa elektronik Jepang itu membukukan laba bersih 169,3 miliar yen (USD1,72 miliar), membalikkan rugi bersih sebesar 685,2 miliar pada tahun sebelumnya.
Panasonic, pulih dari kerugian gabungan yang mencapai USD15 miliar pada dua tahun fiskal terakhir, merevisi ke atas perkiraan untuk tahun hingga Maret 2014 dengan perkiraan laba bersih 100 miliar yen dari proyeksi sebelumnya sebesar 50 miliar yen.
Sementara penjualan tahunan diperkirakan sebesar 7,4 triliun yen dibandingkan dengan 7,2 triliun yen pada perkiraan awal, dengan laba operasi setahun 270 miliar yen dari perkiraan sebelumnya 250 miliar yen.
Rakasasa elektronik Jepang, termasuk Sony dan Sharp, juga telah mengalami restrukturisasi menyakitkan yang bertujuan menghentikan rekor kerugian tahunan, sebagian besar terkait dengan unit elektronik mereka.
Sektor ini juga berjuang bersaing dengan rival asing yang menawarkan harga lebih murah dan dan telah tertinggal dari raksasa AS, Apple dan Samsung (Korea Selatan) di pasar smartphone global.
(dmd)