Kadin: Kebijakan kemudahan berusaha dorong berwirausaha
A
A
A
Sindonews.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia optimis inisiatif pemerintah mengeluarkan paket kebijakan kemudahan berusaha yang akan berlaku Februari 2014 akan mendorong munculnya semangat kewirausahawan masyarakat.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Suryo Bambang Sulisto mengatakan, paket kebijakan ini merupakan langkah positif untuk terus menjaga laju pertumbuhan ekonomi dan sekaligus menurunkan tingkat pengangguran.
"Kadin menyambut baik paket kebijakan tersebut yang memudahkan masyarakat untuk memulai kegiatan usahanya secara cepat dan mudah. Kebijakan ini juga akan mengakomodir keinginan mereka yang mau berusaha, sehingga akan makin banyak jumlah UKM nantinya," kata Suryo dalam rilisnya, Minggu (3/11/2013).
Peningkatan jumlah UKM dipandang strategis mengingat selama ini UKM telah membuktikan mampu berkontribusi secara positif pada laju perekonomian Indonesia, terutama saat menghadapi tantangan seperti krisis ekonomi 2008.
Suryo memperkirakan pelemahan ekonomi dunia masih akan berlanjut pada 2014. Kondisi global ini menjadikan pondasi perekonomian Indonesia belum terlalu kuat sehingga berpotensi memperlemah trend positif laju pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dia menjelaskan, pada 2014 perekonomian Indonesia masih menghadapi tantangan berat dan sangat rentan terhadap perkembangan krisis ekonomi global. Meski demikian, ada tanda-tanda bahwa Indonesia masih merupakan negara yang menarik untuk investasi.
"Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Foreign Direct Investment (FDI) masih menunjukkan trend meningkat. Tapi masalah daya saing masih belum teratasi," jelasnya.
Di sisi lain, pembangunan infrastruktur yang menjadi kunci mengatasi masalah, terhambat masalah tanah dan perizinan di daerah. Sama halnya dengan pembangunan industri yang perencanaannya sudah dibuat Kementerian Perindustrian dengan baik masih terkendala masalah tanah dan perizinan di daerah.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Suryo Bambang Sulisto mengatakan, paket kebijakan ini merupakan langkah positif untuk terus menjaga laju pertumbuhan ekonomi dan sekaligus menurunkan tingkat pengangguran.
"Kadin menyambut baik paket kebijakan tersebut yang memudahkan masyarakat untuk memulai kegiatan usahanya secara cepat dan mudah. Kebijakan ini juga akan mengakomodir keinginan mereka yang mau berusaha, sehingga akan makin banyak jumlah UKM nantinya," kata Suryo dalam rilisnya, Minggu (3/11/2013).
Peningkatan jumlah UKM dipandang strategis mengingat selama ini UKM telah membuktikan mampu berkontribusi secara positif pada laju perekonomian Indonesia, terutama saat menghadapi tantangan seperti krisis ekonomi 2008.
Suryo memperkirakan pelemahan ekonomi dunia masih akan berlanjut pada 2014. Kondisi global ini menjadikan pondasi perekonomian Indonesia belum terlalu kuat sehingga berpotensi memperlemah trend positif laju pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dia menjelaskan, pada 2014 perekonomian Indonesia masih menghadapi tantangan berat dan sangat rentan terhadap perkembangan krisis ekonomi global. Meski demikian, ada tanda-tanda bahwa Indonesia masih merupakan negara yang menarik untuk investasi.
"Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Foreign Direct Investment (FDI) masih menunjukkan trend meningkat. Tapi masalah daya saing masih belum teratasi," jelasnya.
Di sisi lain, pembangunan infrastruktur yang menjadi kunci mengatasi masalah, terhambat masalah tanah dan perizinan di daerah. Sama halnya dengan pembangunan industri yang perencanaannya sudah dibuat Kementerian Perindustrian dengan baik masih terkendala masalah tanah dan perizinan di daerah.
(izz)