Defisit perdagangan Australia Oktober kembali turun
A
A
A
Sindonews.com - Defisit perdagangan Australia menyusut untuk bulan kedua berturut-turut. Mereka memperkirakan akan berpindah ke surplus pada 2014, karena ekspor pertambangan meningkat.
Dilansir dari The Age, Rabu (6/11/2013), Biro Statistik Australia mengatakan, defisit perdagangan Australia menyempit menjadi USD284 miliar pada September 2013, dari USD693 miliar pada Agustus. Selama satu bulan, ekspor sebagian besar mendatar, sedangkan impor turun 1,0 persen.
Meskipun ekspor hampir tidak meningkat pada bulan lalu, pengiriman bijih logam dan mineral memiliki kenaikan yang solid.
Ekonom senior Macquarie, Brian Redican memperkirakan, volume ekspor sumber daya terus meningkat dan memberikan dukungan bagi pertumbuhan ekonomi.
Dia memprediksi neraca perdagangan akan bergeser menjadi surplus dalam 12 bulan ke depan, berkat kegiatan yang lebih pada pertambangan dan sumber daya.
"Pada dasarnya, apa yang akan mendorong ekspor lebih tinggi terjadi pada alur bijih besi. Saya pikir kita akan berada untuk surplus kecil pada 2014, tetapi langkah besar akan berada di tahun berikutnya," terang Redican.
Ekonom senior, St George Bank Jo Horton mengatakan, surplus perdagangan barang dan jasa semakin dekat. "Ekspor bijih logam dan mineral telah meningkat selama tiga bulan berturut-turut dan naik 57,5 persen untuk tahun hingga September," katanya.
"Volume ekspor yang lebih besar akan membantu mendukung nilai ekspor dan mengimbangi rendahnya tingkat investasi pertambangan," jelasnya.
Dilansir dari The Age, Rabu (6/11/2013), Biro Statistik Australia mengatakan, defisit perdagangan Australia menyempit menjadi USD284 miliar pada September 2013, dari USD693 miliar pada Agustus. Selama satu bulan, ekspor sebagian besar mendatar, sedangkan impor turun 1,0 persen.
Meskipun ekspor hampir tidak meningkat pada bulan lalu, pengiriman bijih logam dan mineral memiliki kenaikan yang solid.
Ekonom senior Macquarie, Brian Redican memperkirakan, volume ekspor sumber daya terus meningkat dan memberikan dukungan bagi pertumbuhan ekonomi.
Dia memprediksi neraca perdagangan akan bergeser menjadi surplus dalam 12 bulan ke depan, berkat kegiatan yang lebih pada pertambangan dan sumber daya.
"Pada dasarnya, apa yang akan mendorong ekspor lebih tinggi terjadi pada alur bijih besi. Saya pikir kita akan berada untuk surplus kecil pada 2014, tetapi langkah besar akan berada di tahun berikutnya," terang Redican.
Ekonom senior, St George Bank Jo Horton mengatakan, surplus perdagangan barang dan jasa semakin dekat. "Ekspor bijih logam dan mineral telah meningkat selama tiga bulan berturut-turut dan naik 57,5 persen untuk tahun hingga September," katanya.
"Volume ekspor yang lebih besar akan membantu mendukung nilai ekspor dan mengimbangi rendahnya tingkat investasi pertambangan," jelasnya.
(dmd)