IHSG berpotensi melanjutkan penguatan
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang memproyeksikan pergerakan positif pada laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terlihat dari pergerakannya secara teknikal serta dukungan sentimen positif dari penguatan indeks Dow Jones.
"Rentang IHSG 4.410-4.495. Pola white closing marubozu terbentuk atas IHSG mengindikasikan bullish reversal," kata Edwin, Kamis (7/11/2013).
Dukungan sentimen positif dari luar negeri seolah melengkapi keinginan IHSG untuk melaju di teritori hijaunya.
"Kombinasi kenaikan tajam Dow Jones ditambah penguatan EIDO:US, saya harapkan bisa menjadi katalis bagi perdagangan di BEI Kamis ini di tengah sentimen negatif yang berhembus dari dalam negeri," sambung dia.
Bila menilik perdagangan semalam, Dow Jones menguat kembali tertinggi sepanjang masa setelah Rabu kembali naik tajam 128,66 poin (0,82 persen) ditutup di level 15.746,88 diiringi kejatuhan The Vix sebesar 4,52 persen ditutup di level 12,67.
Menurut Edwin, penguatan Dow Jones sendiri terjadi setelah market merespon berita bahwa The Fed menyatakan tidak akan melakukan tapering off selama US unemployment rate belum mencapai 6,5 persen dan inflasi mencapai 2,5 persen.
Di lain pihak, sekitar 423 dari 500 emiten dalam Indeks S&P 500 yang telah merilis laba bersih LK Q3/2013, dimana 68,3 persen diantaranya mengalahkan estimasi laba bersih awal analis. Saat ini, analis memperkirakan laba bersih tumbuh rata-rata 4,2 persen, dengan asumsi sisanya setara kejadian diatas.
Catatan ini sendiri lebih tinggi dibandingkan rata-rata 63 persen sejak tahun 1994, tetapi masih dibawah ekspektasi 1 Juli 2013 sebesar 8,5 persen.
Sedangkan untuk pendapatan, 53.5 persen diantaranya mengalahkan estimasi awal analis yang memproyeksikan estimasi pendapatan lebih rendah dibandingkan rata-rata 61 persen sejak tahun 2002.
Dari dalam negeri, sentimen negatif datang dari berita perlambatan GDP Q3/2013 yang hanya tumbuh 5.62 persen dan investor asing yang terus membukukan net sell year to date mencapai Rp16,1 triliun serta turunnya harga nikel dan timah masing-masing sebesar 1,64 persen dan 0,74 persen.
"Rentang IHSG 4.410-4.495. Pola white closing marubozu terbentuk atas IHSG mengindikasikan bullish reversal," kata Edwin, Kamis (7/11/2013).
Dukungan sentimen positif dari luar negeri seolah melengkapi keinginan IHSG untuk melaju di teritori hijaunya.
"Kombinasi kenaikan tajam Dow Jones ditambah penguatan EIDO:US, saya harapkan bisa menjadi katalis bagi perdagangan di BEI Kamis ini di tengah sentimen negatif yang berhembus dari dalam negeri," sambung dia.
Bila menilik perdagangan semalam, Dow Jones menguat kembali tertinggi sepanjang masa setelah Rabu kembali naik tajam 128,66 poin (0,82 persen) ditutup di level 15.746,88 diiringi kejatuhan The Vix sebesar 4,52 persen ditutup di level 12,67.
Menurut Edwin, penguatan Dow Jones sendiri terjadi setelah market merespon berita bahwa The Fed menyatakan tidak akan melakukan tapering off selama US unemployment rate belum mencapai 6,5 persen dan inflasi mencapai 2,5 persen.
Di lain pihak, sekitar 423 dari 500 emiten dalam Indeks S&P 500 yang telah merilis laba bersih LK Q3/2013, dimana 68,3 persen diantaranya mengalahkan estimasi laba bersih awal analis. Saat ini, analis memperkirakan laba bersih tumbuh rata-rata 4,2 persen, dengan asumsi sisanya setara kejadian diatas.
Catatan ini sendiri lebih tinggi dibandingkan rata-rata 63 persen sejak tahun 1994, tetapi masih dibawah ekspektasi 1 Juli 2013 sebesar 8,5 persen.
Sedangkan untuk pendapatan, 53.5 persen diantaranya mengalahkan estimasi awal analis yang memproyeksikan estimasi pendapatan lebih rendah dibandingkan rata-rata 61 persen sejak tahun 2002.
Dari dalam negeri, sentimen negatif datang dari berita perlambatan GDP Q3/2013 yang hanya tumbuh 5.62 persen dan investor asing yang terus membukukan net sell year to date mencapai Rp16,1 triliun serta turunnya harga nikel dan timah masing-masing sebesar 1,64 persen dan 0,74 persen.
(rna)