DBS proyeksi ekonomi RI 2014 tumbuh 6%

Jum'at, 08 November 2013 - 15:13 WIB
DBS proyeksi ekonomi...
DBS proyeksi ekonomi RI 2014 tumbuh 6%
A A A
Sindonews.com - DBS memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan bisa berada di 6 persen didukung konsumsi swasta yang terus meningkat pada tahun politik mendatang.

Economist Group Research DBS Bank Ltd Gundy Cahyadi mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan akan membaik, meski pada kuartal III/2013 mengalami pelambatan.

"Proyeksi kami untuk tingkat pertumbuhan (Indonesia) berada di 6 persen bukanlah merupakan suatu hal yang mustahil," kata dia dalam risetnya, Jumat (8/11/2013).

Dia menjelaskan, faktor yang membuat DBS optimistis masih kuatnya pertumbuhan konsumsi swasta di Indonesia. Pertumbuhan konsumsi swasta meningkat ke 5,5 persen pada kuartal III tahun ini dari sebelumnya 5,1 persen.

Adapun kontribusi dari pertumbuhan konsumsi swasta terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia terus berada di atas 50 persen. Sementara pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2013 berada di 5,6 persen, menurun dibanding kuartal sebelumnya 5,8 persen. Angka kuartal III tersebut di bawah estimasi DBS sebesar 5,7 persen.

Kendati demikian, DBS tetap memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga akhir tahun ini berada di 5,8 persen. "Meski kami terus melihat adanya kemungkinan angka perkiraan ini akan menurun," ujarnya.

Melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia itu, dia menjelaskan karena surutnya laju investasi di dalam negeri. Salah satu faktor utama penyebab melemahnya pertumbuhan investasi di Tanah Air adalah melemahnya nilai mata uang rupiah.

"Dengan kenaikan suku bunga BI serta ketidakpastian di pasar finansial, kami perkirakan pertumbuhan investasi masih akan melemah memasuki tahun 2014," prediksi dia.

Kendati demikian, pertumbuhan konsumsi swasta masih positif dalam beberapa kuartal ke depan memberi optimistis terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan. Tingkat keyakinan konsumen tampak membaik pada Oktober. Ini memberi kesan bahwa sentimen di kalangan konsumer bergantung pada sentimen di pasar finansial yang membaik dalam beberapa bulan terakhir.

Di samping itu, menurut dia, perlu diingat bahwa konsumsi akan meningkat prapemilu. Selain itu, tuntutan kenaikan upah buruh dapat mempengaruhi meningkatnya pendapatan buruh pada tahun depan.

"Ini akan menjadi faktor positif untuk terus menunjang tingginya pertumbuhan konsumsi swasta," ujar Gundy.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8803 seconds (0.1#10.140)