Harga CPO turun, AALI bangun refenery

Minggu, 10 November 2013 - 12:25 WIB
Harga CPO turun, AALI bangun refenery
Harga CPO turun, AALI bangun refenery
A A A
Sindonews.com - Guna meningkatkan produksi serta pemasukan perseroan, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) tengah membangun pabrik refinery untuk mengolah minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) menjadi produksi turunan sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomis dan harga jual.

"Kami tengah membangun pabrik refinery, untuk mengolah CPO menjadi turunan produksi CPO. Dan diharapkan pembangunan pabrik selesai akhir tahun dan mulai produksi secara masal awal 2014," ungkap Direktur Keuangan Rudy Chen di Holliday Inn Hotel, Bandung, Jumat (8/11/2013) malam.

Langkah tersebut, menurut Rudi, adalah untuk mensiasati harga rata-rata CPO sekira Rp6,835 per kilo gram (Kg) yang mengalami penurunan pada periode yang sama di tahun 2012 yang mencapai Rp7,739 per kg. "Harga CPO tidak menggembirakan, turun 11,7 persen, kami mengharapkan harga CPO naik," kata dia.

Soal dana pendanaan pembangunan pabrik refinery ini, Rudy mengatakan, perseroan akan memenuhinya dari dana alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) perusahaan tahun 2013 yang saat ini sudah terserap sekitar Rp2 triliun.

"Itu menggunakan Capex, saat ini capex yang sudah terealisasi sebesar Rp2 triliun, selain membangunan pabrik, kami juga lebih ke pengembangan kebun kelapa sawit, serta penanaman baru dan sisanya untuk pembangunan infrastruktur berupa jalan, rumah sekitar area perkebunan," papar dia.

Sebenarnya, lanjut dia, hingga saat ini total luas perkebunan yang dimiliki perseroan mencapai 278 ribu hektar, dengan total perkebunan kelapa sawit mencapai 1,250 ton per hari sedangkan turunan dari kelapa sawit yakni kernel mencapai 920 ton per hari.

Produksi saat ini pun mengalami kenaikan 4,86 persen atau mencapai 1,083,650 ton di 2013 dibanding tahun 2012 yang hanya mencapai Rp1,035,200 ton.

"Perkebunan kita tersebar di 3 pulau utama, yakni pulau Kalimantan yang paling besar mencapai 43,3 persen, pulau Sumatera 38,4 persen dan pulau Sulawesi 18,3 pesen," jelasnya.

Dengan dibangunnya refinery, diharapkan dapat mendorong kestabilan kinerja keuangan perseroan. Pasalnya, jika harga CPO masih mengalami penurunan lagi tanpa diimbangi dengan strategi pengolahan yang tepat, dikhawatirkan akan menggangu kinerja perseroan meskipun produksi saat ini mengalami kenaikan.

"Harga CPO tidak ada yang bisa mengira-ngira, tapi kita melihat Oktober naik sedikit dan kita harapkan ini bisa bertahan dan naik sampai akhir tahun," tegas dia.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8854 seconds (0.1#10.140)