Persiapan MEA 2015, BSN gelar Rakornas Standardisasi Nasional
A
A
A
Sindonews.com - Untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN pada tahun 2015 mendatang, maka Badan Standardisasi Nasional (BSN) mengadakan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Standardisasi yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (12/11/2013).
Rakornas yang rencananya dihadiri 300 peserta yang mewakili pemerintah pusat, pemerintah daerah, industri, konsumen, cendekiawan, lembaga penilaian kesesauian, pelaku usaha, dan pihak lain terkait standardisasi untuk membahas Strategi Standardisasi Nasional 2015 - 2025.
Kepala BSN Bambang Prasetya mengatakan, di waktu yang semakin dekat dengan dimulainya MEA 2015 ini, Indonesia harus mampu memanfaatkan peluang dari pasar tunggal untuk kemajuan bangsa, salah satunya di bidang standardisasi.
"Demikian pula di Indonesia dimana seluruh pihak menyadari pentingnya Standar Nasional Indonesia (SNI) sebagai salah satu piranti untuk melindungi masyarakat dan lingkungan hidup serta meningkatkan daya saing bangsa," kata Bambang.
Bambang menambahkan, melalui strategi standardisasi nasional 2015 - 2025 maka akan ada strategi nasional bersama yang disepakati oleh seluruh pemangku kepentingan dapat digunakan sebagai acuan bersama dalam penyusunan program dan kegiatan di bidang standardisasi seluruh sektor.
"Diharapkan strategi 2015 - 2025 dapat diterima secara nasional sebagai acuan bersama standardisasi sebagai salah satu instrumen pendukung pembangunan," terangnya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida S Alisjahbana, dan Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta yang seharusnya hadir ternyata berhalangan karena dipanggil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Istana.
Rakornas yang rencananya dihadiri 300 peserta yang mewakili pemerintah pusat, pemerintah daerah, industri, konsumen, cendekiawan, lembaga penilaian kesesauian, pelaku usaha, dan pihak lain terkait standardisasi untuk membahas Strategi Standardisasi Nasional 2015 - 2025.
Kepala BSN Bambang Prasetya mengatakan, di waktu yang semakin dekat dengan dimulainya MEA 2015 ini, Indonesia harus mampu memanfaatkan peluang dari pasar tunggal untuk kemajuan bangsa, salah satunya di bidang standardisasi.
"Demikian pula di Indonesia dimana seluruh pihak menyadari pentingnya Standar Nasional Indonesia (SNI) sebagai salah satu piranti untuk melindungi masyarakat dan lingkungan hidup serta meningkatkan daya saing bangsa," kata Bambang.
Bambang menambahkan, melalui strategi standardisasi nasional 2015 - 2025 maka akan ada strategi nasional bersama yang disepakati oleh seluruh pemangku kepentingan dapat digunakan sebagai acuan bersama dalam penyusunan program dan kegiatan di bidang standardisasi seluruh sektor.
"Diharapkan strategi 2015 - 2025 dapat diterima secara nasional sebagai acuan bersama standardisasi sebagai salah satu instrumen pendukung pembangunan," terangnya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida S Alisjahbana, dan Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta yang seharusnya hadir ternyata berhalangan karena dipanggil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Istana.
(gpr)