Kadin minta pengusaha tingkatkan ekspor mebel
A
A
A
Sindonews.com - Sebagai negara yang memiliki hutan cukup luas dengan hasil kayu yang sangat melimpah, sepatutnya mampu membuat Indonesia masuk dalam jajaran teratas negara penghasil produk-produk berbahan dasar kayu berkualitas tinggi.
Demikian disampaikan Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pemberdayaan Daerah, Natsir Mansyur dalam acara pengukuhan kepengurusan baru Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) di Garuda Ballroom Hotel Best Western, Jakarta, Senin (11/11/2013) malam.
Dalam pidatonya, Natsir mengharapkan agar ekspor produk-produk berbahan dasar kayu hasil karya perajin Indonesia dapat terus dioptimalkan. "Kadin mengharapkan para pelaku usaha furniture dan kerajinan nasional untuk dapat menggenjot ekspornya mencapai USD3 miliar pada tahun depan," ujar dia dalam kesempatan tersebut.
Industri furnitur dan kerajinan Indonesia saat ini, lanjut Natsir, sebenarnya tergolong komoditas yang mempunyai andil cukup besar dalam mendorong kinerja ekspor Indonesia.
Untuk itu, prestasi ini perlu terus didukung dan dikembangkan. Apalagi, sumber daya kayu sebagai penopang utama industri ini tersedia sangat melimpah di Indonesia.
"Berdasarkan data BPS, industri furniture pada 2012 memberikan kontribusi terhadap perolehan devisa negara sebesar USD2,6 miliar. Jumlah tersebut, terdiri atas USD1,8 miliar dari sektor furniture dan USD800 juta dari sektor kerajinan," jelas dia.
Demikian disampaikan Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pemberdayaan Daerah, Natsir Mansyur dalam acara pengukuhan kepengurusan baru Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) di Garuda Ballroom Hotel Best Western, Jakarta, Senin (11/11/2013) malam.
Dalam pidatonya, Natsir mengharapkan agar ekspor produk-produk berbahan dasar kayu hasil karya perajin Indonesia dapat terus dioptimalkan. "Kadin mengharapkan para pelaku usaha furniture dan kerajinan nasional untuk dapat menggenjot ekspornya mencapai USD3 miliar pada tahun depan," ujar dia dalam kesempatan tersebut.
Industri furnitur dan kerajinan Indonesia saat ini, lanjut Natsir, sebenarnya tergolong komoditas yang mempunyai andil cukup besar dalam mendorong kinerja ekspor Indonesia.
Untuk itu, prestasi ini perlu terus didukung dan dikembangkan. Apalagi, sumber daya kayu sebagai penopang utama industri ini tersedia sangat melimpah di Indonesia.
"Berdasarkan data BPS, industri furniture pada 2012 memberikan kontribusi terhadap perolehan devisa negara sebesar USD2,6 miliar. Jumlah tersebut, terdiri atas USD1,8 miliar dari sektor furniture dan USD800 juta dari sektor kerajinan," jelas dia.
(izz)