Ekonomi Sulsel triwulan IV diperkirakan melambat

Kamis, 14 November 2013 - 10:57 WIB
Ekonomi Sulsel triwulan IV diperkirakan melambat
Ekonomi Sulsel triwulan IV diperkirakan melambat
A A A
Sindonews.com - Perkembangan ekonomi Sulawesi Selatan triwulan IV-2013 mendatang, diperkirakan kembali melambat pada kisaran 6,98-7,98 persen (yoy). Dilandasi faktor perlambatan tersebut, untuk keseluruhan 2013, pertumbuhan ekonomi Sulsel diperkirakan berkisar pada level 7,02-8,02 persen (yoy).

Perkiraan tersebut disampaikan Rahmad Hadi, analis dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah I Sulampua (Sulawesi Maluku Papua), kepada wartawan di Makassar, Kamis (14/11/2013).

“Dari sisi penawaran, indikasi perlambatan karena diperkirakan turunnya produksi sektor primer akibat faktor cuaca dan faktor musim tanam dan faktor harga internasional yang belum membaik untuk komoditas pertambangan. Kebijakan pemerintah di bidang ekspor minerba, diperkirakan masih akan masih menjaga ekspor pertambangan pada level moderat,” urai Rahmad.

Dikatakannya, dari sisi permintaan, kegiatan investasi dan konsumsi diperkirakan masih akan tumbuh positif, meskipun dampak kebijakan pengetatan likuiditas, tetap terasa pengaruhnya. Beberapa proyek infrastruktur multiyears, seperti pelabuhan New Port Makassar, hotel, dan pembangkit tenaga listrik, akan meningkatkan kinerja investasi.

“Sementara itu, pengeluaran pemerintah di akhir tahun, akan mendorong kegiatan konsumsi. Kinerja ekspor masih akan sangat tergantung pada perkembangan harga komoditas internasional. Sebagai perbandingan, proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2013, berada pada kisaran 5,50-5,90 persen (yoy),” kata Rahmad.

Menurut Rahmad, di sisi inflasi, melambatnya laju inflasi terjadi pada semua komponen disagregasi. Efek kenaikan harga BBM subsidi mulai mereda pada awal triwulan IV-2013.

Level inflasi tercatat paling tinggi terjadi pada bulan September (7,24 persen yoy) dan mulai menunjukkan tren penurunan pada bulan Oktober 2013 (6,60 persen yoy), sehingga inflasi tahunan komponen administered price pada triwulan IV-2013 diperkirakan relatif stabil.

“Inflasi tahunan komponen volatile food diperkirakan akan mengalami perlambatan di triwulan mendatang. Inflasi volatile food membaik didorong oleh faktor cuaca yang kondusif serta kondisi pasokan yang stabil sejak akhir triwulan III-2013,” ucap Rahmad.

Disebutkan, produksi masih berlangsung di sentra produksi dan distribusi pangan juga akan didukung oleh curah hujan yang berada pada tingkat rendah atau menengah hingga November 2013. Sementara itu, komponen core inflation juga diperkirakan stabil hingga triwulan IV-2013, seiring koreksi ke bawah harga emas mulai awal triwulan IV-2013.

“Namun masih terdapat risiko hingga akhir tahun, terkait masa perayaan Natal dan Tahun Baru, kenaikan tarif listrik tahap keempat, rencana kenaikan tarif angkutan udara, serta harga bahan bangunan seiring penyelesaian proyek infrastruktur pemerintah dan swasta,” tuntas Rahmad.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4866 seconds (0.1#10.140)